Share

Bab. 22 Rasa Bersalah

Setelah kejadian di restoran dua hari yang lalu, Andira lebih banyak diam. Dia lebih memilih mengurung diri di kamar. Wanita itu seakan telah kehilangan raganya, melihat lelaki yang dia cintai harus tersakiti karena dirinya. Namun, dia bisa apa jika dihadapkan dengan situasi yang mengharuskan dia memilih antara cintanya atau orang tuanya. Wanita cantik itu termenung di balkon kamar, tanpa peduli dengan seorang laki-laki yang selalu memberikan perhatian padanya.

Pintu kamar terbuka, tampak seorang laki-laki bersetelan rapi berjalan ke arah wanita cantik yang sedang termenung itu. “Sayang, sampai kapan kamu akan seperti ini?” Hanya pertanyaan itu yang keluar dari mulut Edgar.

“Aku ingin kembali bekerja di kafe,” jawab wanita cantik itu tanpa menoleh ke arah suaminya.

“Tidak, kamu tidak boleh kembali bekerja di sana,” tandasnya menolak keinginan sang istri. Dia tidak ingin sang istri kembali bertemu dengan mantan kekasihnya. Jadi, mustahil bagi Edgar untuk mengizinkan Andira bekerja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status