Share

26. Hukuman di Kamar

Kezia merasa sangat takut. Sejak masuk ke dalam mobil sampai tiba di pertengahan jalan pulang, Arnold belum mengucapkan apa pun. Pria itu terus melanggengkan diamnya seolah telah lupa cara berkata-kata. Saat berjalan menuju tempat parkir tadi, dia juga tidak mempersilakan lengannya untuk digandeng Kezia. Mereka berjalan sendiri-sendiri dan sampai detik ini belum ada yang berhasil merobek keheningan. 

Hingga mobil tiba di pekarangan rumah, Arnold tetap diam. Berkali-kali Kezia mencuri lirik ke arah pria itu, tapi ia tak mendapatkan apa pun selain wajah tuannya yang beku. 

"Apa Tuan sangat marah pada saya?" Akhirnya gadis itu memberanikan diri untuk membuka suara sebelum melepas sabuk pengaman dari tubuhnya. 

Arnold langsung menghadiahi lirikan setajam ujung pedang, kemudian menjawab, "Seharusnya kamu bisa memikirkannya sendiri tanpa perlu bertanya."

"Maaf, Tuan. Saya benar-benar tidak sengaja tadi," ujar Kezia sambil menunduk dalam-dalam seolah ge
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status