Share

Bab 74. Panggilan Baru

‘Apa aku sungguh, harus membawanya ke sana?’ batinnya lagi.

Zayden terus melihat Aara, sebelum akhirnya dia pun masuk dan meninggalkan Aara yang hanya melihatnya.

Aara terdiam, mengikuti Zayden dari belakang.

Saat Zayden masuk ke dalam kamar, dia juga ikut masuk, dan berdiri di belakangnya.

Zayden yang saat ini tengah membuka jaketnya itu juga menyadari keberadaan Aara. Terlihat dia yang meliriknya sedikit.

‘Kenapa dia terus ngikutin, sih? Dan apa maksudnya coba berdiri di sana?’ batinnya.

Zayden melempar jaketnya ke atas kasur, dia lalu berjalan ke arah kursi yang ada di sana lantas duduk seraya membawa ipad-nya.

Sebenarnya dia ingin melanjutkan pekerjaannya, tapi melihat Aara yang terus berdiri di sana seperti orang bodoh membuatnya sangat terganggu.

“Apa kau tidak punya kerjaan?” tanyanya kemudian.

“Ya? Sa-saya –“

“Kau bisa mencuci piring, mengepel lantai atau apa pun. Jadi pergi sana!” usirnya.

“Saya, saya hanya ingin mengambil jaket Anda. Karena saya akan mencucinya,” j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status