Share

Bab 20 : Hamil Anak Ghazi

Bab 20

Setelah kopi keduanya habis, Ghazi lekas bangkit dan mengajak Divya untuk pulang. Rasanya gadis jelita itu tidak ingin meninggalkan tempat terindah ini. Kapan lagi dia bisa menikmati malam seperti yang tersuguh saat ini?

“Gue nggak pengen balik,” gumam Divya. Dia justru menumpukan kepalanya pada meja menggunakan tangannya sebagai bantalan.

“Tapi kamu harus tetap pulang.”

“Lo udah siapin alasannya?”

“Bukan aku yang harus siapkan alasannya, Divya. Tapi kamu,” terang Ghazi enteng.

“What?! Apa maksud, Lo. Hah?!” jerit Divya. Sampai semua pasang mata menatap ke arahnya. Semakin malam kafe itu semakin ramai. Para muda-mudi benar-benar tahu kapan waktu terbaik untuk menikmati kebersamaan yang sehat.

“Serius, karena aku sudah izin dengan Tuan Hen kalau aku night ride sekaligus kopgab,” jelas Ghazi enteng.

“Ghazi, Lo gila?! Brengsek Lo! Sialan, setan!” cecar Divya. Dia tidak habis pikir kenapa bisa Ghazi dengan entengnya membiarkan dirinya mencari asalan sendiri.

Divya yang kesal langs
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status