Share

Bab 52 : Perdebatan

Divya membuka matanya. Gadis itu langsung disuguhkan dengan pemandangan memilukan sekaligus membuatnya senang juga merasa bersalah. Punggung Ghazi, dengan berbagai luka cakaran yang baru maupun yang sudah sembuh menyisakan bekasnya saja. Divya tersenyum jika mengingat bagaimana ia mencetak luka-luka itu. Lantas gadis itu mendekati sang suami dan memeluk punggung besar itu. Menghirup feromon Ghazi, sudah selayaknya kecenderungan bagi Divya.

“Pagi, Bee,” sapa Ghazi dengan suara paraunya, khas seorang beruang besar Divya. Sebetulnya ini adalah kali pertama Divya mendapatkan ucapan selamat pagi dari Ghazi yang masih berada di atas ranjang. Sebelumnya pria itu selalu menghilang entah ke mana.

“Aku mengganggumu?” bisik Divya. Sengaja begitu dekat dengan telinga Ghazi sekaligus untuk menggoda pria itu.

“Tidak juga.” Ghazi memutar tubuhnya dan memeluk sang istri. Kemudian menarik selimut agar membungkus tubuh mereka.

“Jam berapa sekarang?” tanya Ghazi dengan mata terpejam.

“Setengah delapan.”
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status