Share

Bab 55 : Pulang

Mata Ivy berkaca-kaca kala melihat kondisi Divya. Ia berusaha membendung air matanya. Tetap saja butiran sebening kristal itu luruh. Ghazi menepati janjinya. Semalam ia benar-benar mengirim pesan pada Ivy. Hingga pagi ini gadis keriting itu datang. Ia ingin memeluk Divya tetapi takut menyakitinya.

“Kemarilah! Lo nggak bakal diem doang ‘kan? Peluk dong!” seru Divya seolah tidak terjadi apa pun padanya. Ivy mendekatkan langkahnya pada ranjang dan memeluk Divya sepelan mungkin. Penuh kewaspadaan.

“Kenapa ceroboh banget, Sih?” omel Ivy.

“Kamu mabuk? Nggak kan?” tambahnya. Pelukan mereka terlerai. Kemudian Ivy duduk di kursi yang semalam sudah diduduki Ghazi.

“Lo tahu gue udah lama nggak minum. Mana mungkin juga gue mabok sambil nangis,” tutur Divya. Ia masih tersenyum tipis pada Ivy. Bahagia karena bisa bertemu dengan teman baiknya lagi.

“Kalian bertengkar ‘kan?” Ivy menatap Ghazi yang hanya duduk seperti patung.

“Hanya sedikit. Udahlah, jadi— gimana KKN lo?”

“Nggak enak banget. Udah kek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status