Share

bab 61 : Cukup!

Ghazi mengambil tanah liat dari berapa gumpal yang sudah dia letakkan di meja panjang. Kemudian duduk pada kursi bulat. Terdapat meja putar berbentuk bulat pula, di hadapannya. Ia memberikan sedikit air untuk membasahi tanah yang ia ambil sebelumnya.

“Duduklah!” perintah Ghazi pada istrinya yang sedari tadi hanya terpaku menatap dirinya. Divya tidak bisa membendung keterkejutan yang ia lihat saat ini.

“Kamu bisa membuat kerajinan? Maksudku bagaimana bisa?” Divya mendaratkan pantat pada sofa kecil yang ada di ruangan luas itu. Ada puluhan barang yang sudah tercetak di sana, ada bejana, fas, pot, dan celengan. Divya menatap kagum sekitarnya. Rasanya tidak puas ia mengamati tiap detail guratan yang ada di sana. Namun, kakinya lelah setelah mengayuh sepeda tadi.

“Kenapa tidak, Bee? Dulu— aku punya banyak waktu. Jika tidak ada job, keseharianku hanya di rumah.”

“Dari mana kamu belajar semua ini. Gini— kamu seorang pembalap bagaimana bisa kamu berkamuflase sebagai pengrajin tanah liat? Apa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status