Share

Delapan Puluh Enam

Tangis Melissa terhenti saat mendengar ucapan David. Wanita itu melirik sinis, bagaimana bisa dirinya sedang terluka sedangkan pria itu malah mengajak bercanda.

"Ini enggak lucu! Kamu tahu aku sedang terluka, kamu masih bisa bicara itu hah? Di mana si hati kamu?"

"Aku hanya ingin menghibur agar kamu tidak terlarut dalam kesedihan yang seharusnya enggak kamu tangisi."

"Jadi aku harus apa?"

Tiba-tiba Melisa kembali menagis dan memukul-mukul tubuh David sebagai pelampiasan karena Dion. David membiarkan Melisa terus memukulinya agar tenang.

"Kenapa harus aku yang mengalami kegagalan. Aku begitu percaya pada dia, balasannya apa?"

Lagi tangis itu terdengar di telinga David. Dia kembali mencoba membuatnya tenang. Lebih baik ia mengajaknya pulang dari pada terus menangis dan membuatnya pusing.

Sementara itu, Dion mencoba menelepon Mellisa. Namun, sang istri tidak akan menjawabnya karena memang sudah tak mau di ganggu.

"Mas, sudahlah. Bukannya kamu mau kalau berpisah dengan istri kamu it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
juliana dewi
aduuh...mulai dah konflik muter2.... elvaro yg curiga terus bella yg gk terus terang....
goodnovel comment avatar
Hasminah Abd Gani
thor up bnyak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status