Share

Seratus Empat Belas

Elvaro sudah kembali ke rumah sesuai permintaannya, hari pertama di sana ia merasa belum bisa pulih secepatnya karena pikirannya masih terbagi-bagi. Apalagi bayangan Bella selalu terlintas di pikirannya.

Sarapan pagi disiapkan oleh Bu Siti, sup jamur dan juga susu coklat kesukaan pria itu.

"Makan yang banyak tuan biar cepet sehat."

"Apa makan banyak bisa menggerakkan kakiku Bu?" tanya Tuan El.

Bu Siti hanya bisa menatap sendu, ia pun sangat sedih melihat kondisi sang tuan yang begitu menyedihkan. Apalagi sang istri belum juga dapat diketemukan.

"Tuhan jangan bicara seperti itu, setidaknya Tuan masih bisa tersadar dari koma. Ada Tuan tidak mau mencari Nyonya Bella?"

"Saat aku masih gagah saja dia pergi meninggalkan aku, apa lagi saat melihat aku lumpuh."

"Jangan bicara seperti itu Tuan, Nyonya Bella tidak sepeti itu orangnya. Dia pergi bukan karena tidak mencintai Tuan, mungkin dia pergi karena dia pikir Tuan sudah tidak menginginkannya lagi. Apalagi Nyonya Deswita terus-terusan men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status