Karena segelas anggur yang dicampur dengan obat perangsang, Chloe harus rela kehilangan kesuciannya dengan lelaki asing, Mateo Ryder yang adalah seorang mafia bengis. Mateo sendiri dijebak oleh rekan bisnisnya saat merayakan sebuah proyek yang berhasil ia dapatkan. Keduanya pun berakhir di ranjang yang panas dan bergairah. Chloe pun harus menghadapi kemarahan Albert, calon suaminya. Tetapi, sikap Albert yang membingungkan membuat Chloe bertanya-tanya, adakah yang disembunyikan Albert dari peristiwa yang menimpanya? Lalu, bagaimana dengan nasib Chloe setelah kejadian itu? Apa yang disembunyikan Albert darinya? Akankah Mateo kembali mencari gadis yang ia rebut kesuciannya itu? Pic courtesy by: freepik.com
View MoreMateo menatap Albert dengan geram. Amarahnya seakan menyembur keluar dari tubuhnya. Kalau saja dia keturunan manusia serigala, sudah dipastikan gigi-gigi taringnya akan bermunculan dari balik bibirnya.Dia sudah lama berkecimpung di dunia bisnis dan telah bertemu dengan berbagai macam tipe orang, termasuk orang licik dan munafik. Tetapi jarang sekali dia bertemu dengan orang seperti Albert, yang tidak punya rasa malu sedikit pun.“Keluar kalian semua dari pestaku. Pesta ini aku bubarkan! Do you hear me???”Albert mematikan lampu yang ada sehingga keadaan langsung gelap gulita. Apalagi itu adalah musim gugur di mana matahari terbenam sejak jam tiga sore.“Apa yang akan kita lakukan sekarang?” bisik Mateo kepada Chloe yang masih terperangah dengan tindakan Albert yang di luar nalar manusia.Sebelum Chloe sempat menjawab pertanyaan Mateo, terdengar suara hingar-bingar yang kemudian berganti dengan lampu flashlight dari ponsel milik orang-orang yang ada dalam pesta tersebut.Beberapa dari
Layar TV yang besar itu kembali memutar video lanjutan perselingkuhan Audrey dan Albert.Namun, kali ini, latarnya berubah. Video tersebut menampilkan area parkir bawah tanah di sebuah bar.“TIDAK! Hentikan! Stop!” teriak Albert kalang kabut.Dia panik karena dia sudah tahu isi dari video itu bahkan sebelum melihatnya.Berciuman dengan Audrey mungkin tidak terlalu besar dosanya di hadapan Chloe, tapi tidak di saat Audrey sedang memberinya blow job di tempat umum.Tidak juga di saat Audrey melumat senjata kebanggaannya di dalam tempat parkir. Dia tidak akan sanggup kalau semua orang melihat hal yang memalukan itu.Chloe menekan tombol pause. Dia menatap Albert tajam, seakan ingin menembus ke kedalaman hati pria itu. Pria yang pernah dia cintai dengan segenap hatinya.Pria pertama yang mengajarkan dia cara berciuman. Pria yang selalu manis dan lembut kepadanya.Mateo berdiri begitu dekat dengan Chloe. Dia siap merobek-robek Albert kalau pria itu berani menyentuh gadis cantik kesayangann
“Cepat katakan sesuatu kepada Chloe,” bentak Albert sambil menatap Audrey tajam.Audrey menelan salivanya dan terdiam sebentar. Dia seperti sedang mengumpulkan keberanian dan merencanakan sandiwara terbaiknya untuk mengelabui Chloe dan orang-orang yang ada di sana.“Chloe, aku ini sahabatmu. Aku tidak mungkin mengkhianatimu,” ucap Audrey yang akhirnya memberanikan diri untuk membuka mulut dan memberikan argumentasinya.Chloe hanya berdiri di tempat dan menatap datar sandiwara dan ekspresi di wajah Audrey.Harus diakui, Chloe cukup kagum betapa tebalnya wajah Audrey yang dengan berani dan percaya diri mengucapkan kebohongan di depan banyak orang.Kepintaran Audrey dalam bersandiwara dan berakting, benar-benar perlu diberi penghargaan piala oscar.“Chloe, aku sangat menyayangimu. Kita sudah lama berteman. Tidak pernah terbesit sekalipun niat untuk mengkhianati dan menusukmu dari belakang.”Chloe terpana.‘Astaga, apakah dia sudah kehilangan akal sehatnya?’ pikir Chloe dalam hati.Audre
Semua mata menatap layar di depan mereka tanpa berkedip sedikit pun. Terdengar suara tarikan napas dan seruan tertahan dari semua tamu yang ada dalam pesta tersebut.“Chloe! Apa-apaan kamu? Matikan TV itu sekarang!” bentak Albert panik.Dia berusaha meraih remote tipis yang ada di dalam genggaman tangan Chloe, tetapi Mateo segera menghalanginya.Pria itu berdiri di samping Chloe dan bersiap-siap untuk menghajar Albert jika dia berani bertindak kurang ajar kepada gadis itu.Albert mendengus kesal. Kini dia benar-benar marah dan ingin menghajar siapa saja yang ada di depannya.Suasana pesta menjadi kacau. Semua melirik ke arah Albert dengan pandangan yang menyalahkan pria itu.Chloe menekan tombol pause untuk memberi jeda kepada para tamu, Albert, Audrey dan dirinya.“Kamu tidak bisa menghindar lagi, Albert. Katakan sejujurnya kalau kamu telah bermain api di belakangku.”“Aku tidak pernah selingkuh dengan siapa pun juga, Chloe. Percayalah padaku.”Dengan senyum miris, Chloe kembali mene
“Selamat datang untuk para undangan yang kami hormati!” seru Albert dengan suara yang lantang dan penuh semangat.“Gadis cantik di sampingku ini adalah Chloe! Dia tunanganku dan dia juga yang telah menyelenggarakan pesta ini untuk kita semua.”Tanpa diminta oleh Albert, para tamu yang memenuhi ruang utama dari mansion Albert, bertepuk tangan dengan meriah.Sahabat-sahabat Chloe bersorak tak kalah hebohnya. Mereka meneriakkan namanya dan memuji gadis itu.Albert menarik tubuh Chloe agar merapat kepadanya, lalu dia mengecup bibir gadis cantik itu.“Kamu cantik sekali!” puji Albert sambil membelai lengan Chloe dengan mesra.Chloe tersenyum hambar.“Benarkah? Kalau kamu harus memilih antara aku dan Audrey, menurutmu, siapa yang paling cantik?”Albert tampak terkejut. Dia mengerutkan keningnya dan menatap Chloe lebih dalam lagi. Kedua tangannya diletakkan di atas pundak Chloe yang terbuka dan menggoda. Albert menyukai kelembutan kulit gadis itu. Ingin rasanya dia melabuhkan ciumannya di s
Begitu selesai mandi, Chloe mulai merias wajahnya dengan riasan natural. Rambutnya yang berwarna coklat gelap, digulung dengan anggun ke atas sehingga menampilkan leher jenjangnya yang begitu indah.Kecantikannya semakin bertambah dengan warna kulitnya yang eksotis dan unik membuat aura kecantikannya terpancar dengan memukau. Dari kamar Albert, sayup-sayup gadis itu mendengarkan suara-suara orang yang sudah berdatangan. Chloe mengerti budaya negara ini, orang-orang sangat menghargai waktu dan selalu datang on time.Bagi mereka, itu sangat memalukan kalau sampai datang terlambat ke suatu acara dan menjadi pusat perhatian semua orang.“Hi, Chloe! Apakah kamu sudah siap,” sapa Freya yang rupanya sudah mengganti baju juga.Gadis itu berdiri di depan pintu dan terpana menatap wajah dan riasan Chloe. Dia memang mengakui kecantikan gadis itu bisa menarik siapa saja untuk menikmatinya. Untunglah Chloe bukan gadis yang menggunakan kecantikannya untuk hal-hal yang negatif.“Wow! You look spl
Melihat Chloe dan Freya akan pulang, Mateo segera mengikuti gadis-gadis itu menuju pintu keluar. “Tunggu sebentar! Aku perlu bicara empat mata denganmu.” Mateo menghentikan langkah kakinya. Dengan pelan dan penuh percaya diri dia berbalik dan menatap Albert. Chloe yang awalnya sudah semangat empat lima karena ingin pulang, berseru dengan kesal. “Ooo, not again, Albert!” “Kamu tidak perlu membelanya terus, Chloe. Aku hanya ingin berbicara empat mata dengannya.” Audrey mendekati mereka dan ingin mencari tahu penyebab kenapa kedua pria itu seperti dua anak kecil yang sedang memperebutkan mainan kesukaan mereka. ‘Seandainya mainan yang diperebutkan itu adalah aku, alangkah senang hatiku,’ pikir Audrey. Ngarep kali kau… “Aku tidak akan pulang sebelum aku memastikan Mateo pulang dengan selamat,” ketus Chloe keras kepala. Baik Albert maupun Mateo sama-sama bergeming. Mereka hanya saling memandang dengan galak. Aura permusuhan di antara mereka berdua seakan tidak pernah habisnya. Apa
Chloe mendekati Albert sambil memegang celana yang telah dipilihnya untuk pria itu. "Sudahlah. Kita lupakan masalah ini. Aku tidak akan mengungkit hal ini lagi. Okay?” “Melupakannya? Segampang itu, kah? Tidak! Jawab pertanyaanku yang terakhir sebelum kita turun ke bawah.” “Apa?” tanya Albert dengan wajah resah. Dia meraup wajahnya dengan gugup. Sepertinya dia bisa menebak pertanyaan apa yang akan Chloe ajukan kepadanya. “Apakah kau yang telah menjebakku malam itu, Albert?” "M-menjebak? M-maksud kamu apa?” Albert meraih celana yang ada dalam genggaman tangan Chloe. Wajahnya memancarkan kegugupan yang luar biasa. Dengan kikuk dia berusaha membuka lipatan celana itu. Warna celana yang senada dengan warna baju kaos yang diberikan Chloe kepadanya tadi. Gadis itu memang mempunyai selera fashion yang tinggi. Chloe menatapnya tajam. “Kamu tahu apa yang aku maksud, Albert. Jangan bersembunyi lagi di belakang topengmu itu." “Aku tidak mengerti apa yang kamu katakan, Chloe." "Apakah k
Aurora berlari meninggalkan Burger King dengan hati yang hancur. Dia tidak menyangka, William yang dia kira adalah anak laki-laki yang baik-baik, ternyata adalah seorang penipu dan scammer. Dia merutuki kesialan-nya. "Stupid!" teriaknya dengan kesal sambil menyeka air matanya yang mulai berlinang. Dia menarik hoodie (tudung kepala) di belakang jaketnya dan menutupi kepala dan sebagian dari wajahnya. Aurora tidak mau menjadi tontonan orang-orang yang lalu-lalang di depannya. Segera dia matikan ponselnya karena dia tidak mau William menghubunginya lagi. Dihapusnya air mata yang masih mengalir dengan deras di kedua pipinya. Tanpa sadar, Aurora mulai berjalan tanpa arah. “Nona Aurora! Tunggu!!!” teriak seseorang dari arah belakang. Ternyata pria dewasa yang menemuinya tadi berlari-lari kecil ke arahnya. Melihat pria itu, Aurora langsung memutuskan untuk mengambil langkah seribu. Dia berlari bagaikan kesetanan. Rasa takut dan cemas menghantui hatinya. “Tunggu, Nona! Aku hanya ingin
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.