Share

Kebusukan Santi

"Mobil saya di bengkel, Om. Kebetulan kemarin ditabrak orang dari belakang," jawab Bram dengan santai.

Tak lama kemudian Mila pun datang dengan pakaian biasa dan sepertinya sudah mandi juga. Tercium bau wangi dari sabun.

"Memangnya separah apa kok bisa sampai ringsek begitu, Bram?" telisik Pak Seno.

"Iya, Om. Aku juga nggak tahu sih. Kejadian nya di lampu merah dan pengendara motor itu langsung menancap gas. Wajahnya juga nggak terlihat. Dan yang semakin heran lagi ada sebuah kertas yang menempel di bamper belakang itu," jelas Bram.

Pak Seno mengerutkan keningnya.

"Iya, Yah. Aku juga begitu. Tadi aku nggak sengaja nabrak orang nggak sampai jatuh sih orang itu terus kabur dan menempelkan kertas yang isinya "Jangan Menikah!" sahut Mila.

Pak Seno menghela napas. "Sepertinya kalian sedang diteror. Tetapi siapa yang berani meneror kalian seperti ini? gumamnya.

Bram pun mencoba memikirkan apakah dia memiliki musuh atau tidak. Ia pun merasa tak memiliki musuh.

"Mila, kenapa kamu tadi tiba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status