Share

Lamaran Bram Diterima

Hati Mila pun makin dag dig dug. Karena ia melihat Ibunya Bram. Persis sekali dengan tetangganya dulu. "Oh, iya." Ia pun masih bingung hendak mengatakan apa pada ibunya Bram.

Setelah berbincang sedikit, akhirnya Pak Seno pun membuka pembicaraan ke intinya. Mila pun mulai tegang meskipun awalnya tadi sempat santai.

"Mila, bagaimana jawaban kamu terhadap lamaran Bram?" tanya Pak Seno.

Mila masih menunduk. Sedangkan yang lain masih menunggu jawaban dari Mila semua.

"Mila, aku tak akan memaksa kamu, kalau kamu memang tak bisa menerima aku pun bisa menerima jawaban kamu," ucap Bram mencoba memberikan ruang kepada Mila. Apapun yang akan dikatakan Mila ia pun bisa menerima dengan lapang dada.

Mila masih berkecamuk dengan hatinya. Perasaan sakit, luka, dan trauma yang hanyut dalam dirinya. Entah kapan perasaan itu akan berakhir.

Bu Nigntia pun menghampiri Mila kemudian mengusap punggung Mila. "Mila, ibu tahu kalau kamu pasti merasa trauma dengan pernikahan. Mungkin tak mudah bagimu untuk me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status