Share

Chapter 17 | Nasihat Anne

Berbeda dengan Naresh yang tengah memuaskan ereksinya dengan bermain solo, Clara masih mematung di ruang kerja sang suami. Netranya menatap pada layar komputer yang masih menyala, akhirnya wanita cantik itu memutuskan merampungkan sisa pekerjaan yang belum selesai.

"Huh ... Heran banget sama Mas Naresh, dikit-dikit baik, dikit-dikit marah. Apa dia punya kepribadian ganda, ya? Ah, mana nyebelin banget nggak umum," gerutu Clara.

Wanita cantik itu beberapa kali menghela napas berat. Netranya masih fokus mengecek data di komputer, untung dia belum mengantuk karena sore tadi tidur agak lama.

"Sebenarnya aku juga takut kalau Mas Naresh marah, aku takut nggak bisa jalanin amanat Papa dan Mama untuk selalu bikin hati suami merasa senang. Namun, kalau suaminya macam Mas Naresh ... Dosa apa nggak, ya, kalau aku membangkang?" gumamnya lagi.

Setiap malam pikirannya memang negatif karena memikirkan biduk rumah tangganya yang hampir hancur di depan mata. Perceraian itu jelas akan suaminya layangkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status