Share

BAB 127: Sebuah Rasa

Pagi yang indah dan cerah itu terasa hangat untuk di rasakan. Rumput-rumput masih basah, bunga mulai bermekaran, kicauan suara burungpun mulai terdengar.

Marius duduk di depan makam Kimberly, memandangi batu nisannya yang memiliki ukiran indah. Marius menggenggam bucket bunga yang sengaja dia bawa dan dia rangkai sendiri di toko langganannya.

Perlahan Marius membungkuk, meletakan bunga itu di atas makam Kimberly.

Bibir Marius sedikit terbuka, dia mengambil napasnya dalam-dalam penuh rasa sesak, Marius menatap sendu makam Kimberly. Kilatan matanya menunjukan rasa bersalah sekaligus sedih.

Beberapa kali Marius harus mengatur napasnya hanya untuk bisa mengurangi debaran hebat yang bergejolak di hatinya karena setelah sekian lama hatinya dalam kebekuan, kini perlahan meleleh seperti es di bawah sinar matahari.

Dinginya hati Marius setelah kepergian Kimberly, kini memudar perlahan setelah bertemu Winter Benjamin. Namun Marius masih meraba, apakaha ini sebuah perasaan tertarik sesaat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Asayake
10 tahun kalau Velo sama Winter sepantaran
goodnovel comment avatar
putri lily
Marius vs Velo selisih brpa usia dgn Winter?
goodnovel comment avatar
putri lily
berapa selisih perbedaan usia Marius dan Winter? dan Winter dan Beli selisih brpa thn?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status