Share

Bab 24 Sesal

Leticia membuka mata melihat langit-langit putih dengan tatapan kosong. Kepalanya berdenyut kencang, tumpukan bening kristal seolah tertahan di kelopak matanya. 

Ray yang menyadari mata Leticia terbuka segera berdiri dan menghampirinya. Dia duduk di samping Leticia, membelai lembut pucuk kepala wanita itu, lalu menghapus air mata dengan ibu jarinya.

 "Mana yang sakit?" tanya Ray lirih.

Leticia bergeming, matanya seolah enggan berkedip. Raga yang terbaring lemah itu bagai tak bernyawa. 

"Leticia ...." Ray menelungkupkan tangan di pipi Leticia. 

Air mata Leticia mengalir lebih banyak mendengar suara lembut Ray, tetapi mulutnya seolah terku

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status