Terjerat Cinta Sang CEO

Terjerat Cinta Sang CEO

By:  Dhea Sabrina   Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 ratings
184Chapters
53.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

[Area 18+++] ××××××××××× Dafera Ananta Lietra tidak pernah membawa prasangka buruk terhadap keluarga Tantenya, meskipun dia seringkali tidak diperlakukan dengan baik oleh mereka. Sebagai seorang gadis berusia dua puluh dua tahun yang belum pernah memiliki hubungan dekat dengan seorang pria, Fera dijual oleh Tantenya untuk melunasi hutang-hutangnya. Fera merasa sangat tertekan dan tidak berdaya, dia hanya bisa menerima nasib yang menimpanya

View More
Terjerat Cinta Sang CEO Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Ayu Ode
kisah cinta yang sangat bagus.
2024-03-12 00:17:32
1
user avatar
Meganak Nobiak
cerita yg bagus
2024-03-09 18:13:37
1
184 Chapters
bab 1
Julie memandang pria itu sudah selesai mandi, dan hanya mengenakan sehelai handuk menutupi bagian intimnya.Tubuh Julie Membeku di tempatnya, jantungnya berdegup kencang, wajahnya pucat."Siapa kamu?" sahut pria itu, baru menyadari ada seorang gadis di dalam kamar, selain dirinya.Pria itu menatap Julie Yang bersandar di pintu dengan mata terbelalak."A... a... aku..." Julie Terisak, ketakutan, habislah dia! Tidak bisa melarikan diri."Siapa yang menyuruh kamu masuk ke sini?" tanya pria itu tajam, matanya terlihat menahan amarah."I... i... itu...""Jangan pura-pura sok jadi perempuan suci, apakah kamu di suruh Adriel untuk melayani ku ya? atau kamu pura-pura salah masuk kamar untuk mencari perhatianku?" tanya pria itu semakin mendekati Fera.Pria itu mendekat, dan sontak membuat tubuh Julie Gemetar."Kamu pura-pura menjadi seorang gadis baik-baik ya, mencoba menghindari sentuhan ku, kalau sudah masuk ke kamar ini, berarti kamu harus melayaniku!" Pria itu menarik pinggang Fera.Tubuh J
Read more
bab 2
Tangan Julie mencoba mendorong tubuh kekar pria itu menjauh darinya.Tapi malah membuat pria itu semakin ganas mencium Julie , memegang lengan Julie di atas kepala gadis itu.Tangisan Julie semakin keras, hati dia sakit, benar-benar sangat sakit!Julie percuma melawan, dia hanya seorang gadis kecil yang lemah, tidak punya kuasa untuk berontak lagi.Yang ada akan menambah sakit di tubuhnya, karena tenaga pria itu lebih kuat dari dia.Julie merasakan tangan lelaki itu mulai mengelus tubuhnya, membelai pahanya dengan ritme sensual."Ku mohon, lepaskan aku... ku mohon" gumam Julie dengan pilunya, air matanya terus mengalir.Lelaki itu sepertinya sudah gelap mata, dia begitu menikmati ciumannya yang terasa begitu menggairahkan tubuhnya.Suara tangisan Julie meminta tolong, sama sekali tidak berguna, dan tidak dianggap sama sekali.Lelaki itu semakin menikmati sentuhan tangannya pada tubuh Julie , meremas benda lunak di dada Julie yang terasa lembut, dan tidak tahu entah kenapa, pria itu san
Read more
bab 3
Julie menahan rasa sakit yang menggigit pada daerah sensitifnya, dia dengan sekuat tenaga menahan rasa sakit itu, saat pria tersebut menerobos selaput darahnya.Julie sudah pasrah, dia diam saja tidak bergerak, membiarkan lelaki itu menuntaskan hasratnya.Pria itu merasa tidak senang melihat wajah datar Julie , yang tidak menikmati apa yang dilakukannya pada gadis itu.Sementara dia sendiri sudah mau gila rasanya, ini sangat menyenangkan, dan dia tidak bisa menghentikan dirinya, ingin lebih lagi merasakan tubuh Julie .Gadis itu tampak tidak menikmati apa yang dilakukannya, tubuh gadis itu diam saja tidak merespon goyangan pingulnya memasuki tubuh gadis itu.Wajah datarnya terlihat begitu dingin, tidak perduli kalau dirinya sudah tidak perawan lagi.Pria itu semakin kesal, dan dengan kalap melakukan gerakan cepat, merasa sudah ingin meledak.Tubuh Julie membuat tubuh pria itu sangat menyukai tubuh Julie .Julie tetap tidak merespon gerakan pinggul pria itu, yang membuat daerah sensitif
Read more
bab 4
Lucas keluar dari kamar mandi setelah selesai membersihkan kembali tubuhnya.Dia melihat kamar kosong, gadis tadi yang membuat tubuhnya bereaksi berlebihan tidak terlihat lagi.Lucas melihat di atas nakas tidak menemukan lagi cek yang tadi dia berikan pada gadis itu."Cih! semua sama saja, dasar perempuan sok merasa tertindas dan tersakiti, ujung-ujungnya tetap saja senang kalau di beri uang!" gumam Lucas mencibir sinis.Pria itu naik ketempat tidur, malam ini tubuhnya terasa segar karena sudah menuntaskan hasratnya.Tiba-tiba dia tidak jadi menaikkan tubuhnya ke atas tempat tidur, matanya nanar menatap darah di atas sprei.Darah itu terlihat banyak membasahi sprei."Itu pasti sakit sekali!" gumamnya tanpa sadar, dan membayangkan wajah menahan sakit gadis itu tadi."Sial!" umpat Lucas merasa kesal, dia tersadar dengan gumaman nya sendiri mengingat wajah menangis tidak berdaya gadis di bawahnya tadi.Lucas mengangkat interkom di atas nakas, lalu menghubungi bagian pembersihan kamar hot
Read more
bab 5
Kursi itu di tendang hingga terlempar membentur tembok, dan hancur jatuh ke lantai."Sialan! kalian menipuku ya, berjam-jam aku menunggu pesananku, tidak juga muncul-muncul! jangan mempermainkan aku, brengsek!" teriak lelaki berusia sekitar lima puluh tahunan itu menatap tiga orang wanita yang meringkuk ketakutan di ujung salah satu ruangan, di sebuah club malam."Saya sudah memastikannya masuk ke kamar yang sudah anda pesan Tuan, saya sendiri yang mengantarnya!" sahut salah satu dari tiga wanita itu."Jadi, kenapa begitu aku masuk ke kamar itu, tidak ada siapapun di sana! kamu jangan permainkan aku! kembalikan uangku!" teriak pria itu sembari mengulurkan telapak tangannya kepada wanita itu."Tuan, tenang...kami akan membawa gadis itu kepada anda, dia pasti melarikan diri saat anda belum masuk ke dalam kamar!" sahut wanita lainnya."Iya benar Tuan, kami pasti akan membawanya kepada anda, percayalah!" sahut wanita lainnya."Baik, aku tunggu sekarang, cepat! pergi bawa ke mari dia!" sah
Read more
bab 6
Dalam satu hari perjalanan berganti tiga kali naik bus, Julia dan temannya Tina, akhirnya sampai di kota kecil yang mereka tuju.Kota itu tidak sebesar kota kelahiran mereka, walau kota itu kecil, setidaknya suasana kota terasa damai.Julia sudah mencairkan semua cek yang di berikan pria yang tidak berbelas kasihan itu, menyimpannya dalam sebuah tas dengan rapi.Dia akan menggunakan uang itu untuk kehidupan mereka di kota kecil itu, dan membeli rumah di dekat pinggiran kota saja.Julia akan memulai kehidupan barunya di kota itu bersama Tina, dan membuka usaha kecil-kecilan agar keuangan mereka tidak cepat habis.Karena hari sudah malam, mereka akan memginap untuk sementara di penginapan malam ini.Udara kota itu terasa sejuk, lalu lintasnya tidak semacet di kota asal mereka.Setelah mereka mendapat penginapan, mereka pun beristirahat dengan nyaman.Sementara itu di kota besar tempat kelahiran mereka, di sebuah Mansion mewah seorang pria turun dari mobilnya sambil menenteng sebuah tas
Read more
bab 7
Seperti biasa di meja makan selalu saja berisik, karena Lisbeth menasehati Lucas putra satu-satunya, yang tidak senang kalau di kenalkan dengan seorang wanita.Yang selalu di cuekin Lucas, tanpa memberikan tanggapan dengan tawaran Ibunya tersebut."Nyonya, ada tamu!" sahut Agus kepala pelayan mereka."Siapa?" tanya Lisbeth heran."Nyonya Dina dengan putrinya!" sahut Agus."Oh, bagus! bertepatan sekali, suruh masuk ke ruang makan, biar ikut makan malam juga!" sahut Lisbeth."Baik Nyonya!"Dua orang wanita memasuki ruang makan.Dina adalah sepupu jauh Ibunya Lucas, selalu datang dengan putrinya berkunjung.Tentu saja dengan niat tertentu, ingin mendekatkan putrinya dengan Lucas.Ke dua tamu itu tampak tersenyum lebar saat memasuki ruang makan."Aduh, sepupuku...sepertinya kami datang tidak pada waktunya ya!" sahut Dina dengan nada suara yang merasa bersalah."Tidak apa-apa, mari sini duduk, kebetulan kamu datang pas makan malam, Ayo mari bergabung makan!" sahut Lisbeth."Wah, sepertinya
Read more
bab 8
Lucas duduk diam di depan kemudi, menatap ke depan tanpa berkedip.Kemudian dia mengedipkan matanya, lalu tangannya meraih ponselnya.Menekan tanda cepat pada nomor ponselnya."Selidiki siapa gadis yang masuk ke kamarku saat menginap di hotel kemarin, jangan ada yang terlewat sedikitpun!"Setelah selesai bicara, Lucas mematikan ponselnya.Kemudian membawa mobilnya keluar dari klub parkiran malam tersebut.Tidak berapa lama mobil itu perlahan memasuki kompleks villa mewah, dan berhenti di depan villa yang cukup mewah dan elite.Mobil itu kemudian memasuki pelataran halaman villa tersebut, dan langsung masuk ke garasi yang terpisah dari villa.Villa mewah tersebut adalah milik pribadi Lucas, dia tidak begitu sering datang ke sana.Kalau perlu ketenangan, barulah dia akan menginap di villa tersebut beberapa hari, baru kemudian kembali ke Mansion.Sejak Ayahnya menderita penyakit jantung, Lucas yang mengambil alih perusahaan Ayahnya.Saat usia Lucas baru dua puluh satu tahun, dengan usaha
Read more
bab 9
Besoknya di kantor, Lucas menerima laporan hasil penyelidikan asistennya, Edward."Bagaimana?" tanyanya memandang Edward."Gadis yang anda maksudkan, pesanan Tuan Bosman dan salah masuk kamar, seharusnya masuk ke kamar nomor yang sama, tetapi di lantai tujuh, bukan di lantai sebelas!" kata Edward melaporkan dari penyelidikannya."Rekaman cctv yang ada di koridor kamar hotel, menampilkan kalau gadis itu di antar Tantenya sendiri, sepertinya dia di jual oleh Tantenya, karena masalah hutang dengan rentenir!" lanjut Edward lagi."Lalu, di mana dia sekarang?" tanya Lucas, pria itu tidak menyangka telah menodai seorang gadis yang sangat malang.Sungguh miris! seorang Tante yang kejam, tega menjual keponakannya sendiri untuk melunasi hutangnya."Gadis itu melarikan diri!" jawab Edward.Lucas spontan terkejut mendengar jawaban asistennya tersebut, ada perasaan tidak nyaman di dalam hati Lucas.“Melarikan diri kemana?” tanya Lucas lagi, mencoba tenang.Mau lari kemana dia, pasti akan ke temu j
Read more
bab 10
Lima tahun kemudian.Bandara terlihat seperti biasanya, selalu sibuk dan ramai oleh para penumpang pesawat yang akan berangkat dan yang baru saja turun dari pesawat.Seorang wanita cantik dengan rambut panjang terlihat begitu anggun, baru saja turun dari pesawat, berjalan dengan anggun memegang tangan seorang anak laki-laki tampan berumur empat tahun.Mereka berdua berjalan keluar dari bandara."Katanya tante Tina mau jemput kita Ma, kenapa tidak kelihatan, di mana dia!" sahut anak lelaki itu kepada wanita cantik itu."Mungkin macet di jalan nak, sabarlah, kita tunggu sebentar!" jawab wanita cantik itu.Jemari kecil anak lelaki itu mencengkeram erat jemari Ibunya.Banyak pasang mata melihat mereka."Aduhh, anak lelaki itu imut sekali, aku pengen cubit pipinya!""Mama anak itu cantik sekali, mereka sungguh pasangan Anak dan Ibu yang sangat cocok sekali!""Pasti suami wanita itu sangat tampan, lihat putra nya saja tampan, pasti Ayahnya juga tampan!"Terdengar bisikan-bisikan memandang p
Read more
DMCA.com Protection Status