Share

Bab 62. Shaka yang sabar.

Shaka membukakan pintu untuk Kinan yang sudah menunggunya di depan gerbang kampus. Wajah gadis itu masih seperti biasa. Cemberut. Mungkin mood Kinan masih tidak bagus, batin Shaka. Jadi, dia berusaha untuk tidak membuat masalah atau menanyakan apa pun pada Kinan.

"Mas, kenapa harus repot-repot keluar kantor terus jemput aku sih? Aku kan bisa dijemput Pak Noto," ujar Kinan memecah keheningan di dalam mobil.

"Nggak papa, emang aku pingin jemput kamu kok."

"Maksudku nggak usah."

"Ya siapa tahu kamu abis kuliah pingin makan apa gitu."

"Nggak ngidam kok," sahut Kinan ketus.

"Oh, nggak ngidam, ya?"

Kinan menghela napas dalam-dalam. Entah kenapa moodnya turun sekali siang itu. Mungkin gara-gara pesan dari Doni.

"Nggak pingin ke mana-mana gitu? Aku siap loh antar kamu ke manapun, misalnya kamu pingin jalan-jalan."

"Udah bilang nggak pingin apa-apa," sahut Kinan.

"Okay, okay. Jadi langsung pulang aja, nih?"

"Hmm."

Shaka mengangangguk mengiyakan. Astaga, perempuan hamil sungguh melatih ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status