Share

125. Pria Sejati

Jam telah menunjukkan pukul lima sore. Esme telah selesai membersihkan tubuh Lena yang masih berbaring di ranjang rumah sakit menggunakan lap basah dan air hangat.

Meskipun Lena belum sadar dari tidur panjangnya, Esme tetap memastikan wanita itu dalam keadaan bersih, rapi dan wangi.

“Cantik sekali kamu sore ini Lena,” kata Esme sambil memijat tangan Lena yang tidak terkena cairan infus.

“Ayo cepat bangun, ya. Aku, Oliver dan Matthew di sini. Kami semua menunggumu di sini dengan penuh harap. Matthew bilang dia rindu bermain denganmu. Dia kemarin nangis memanggil namamu berkali-kali, tapi kamunya belum mau membuka mata.” Esme berkata panjang lebar kepada Lena.

Esme tidak mau menangis lagi walaupun tanpa bisa ia cegah tangisannya kembali pecah dan membanjiri wajah Esme yang terpoles make up.

Sakit sekali dadanya begitu mendengar apa yang menimpa Lena. Mengapa orang sebaik Lena harus diperlakukan seperti itu?

“Aku tahu kamu ora
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status