Share

53. Pembicaraan Yang Menyakitkan

Hanifah melihat Saskia berada di gendongan Andry. Wanita cantik itu meronta hendak turun.

"An, apa yang kamu lakukan? Aku mau turun!" seru Saskia.

Andry menyeringai lebar. Diturunkannya Saskia dengan pelan.

"Kukira kamu ketiduran, soalnya matamu tertutup dan kamu diam saja," kata Andry, nadanya santai dan tak bersalah.

"Aku sedang berdoa dalam hati," tukas Saskia sambil merapikan bajunya yang menjadi sedikit berantakan.

"Oohh." Andry berucap santai lalu berbalik kembali ke sofa. Tatapannya berganti pada Hanifah dan dia bertanya,

"Nggak bawa makanan?"

"Maaf, Tuan. Ada makanan di apartemen. Kami tidak membawanya," jawab Hanifah. Hanifah cuma membawa beberapa buah Jeruk Mandarin.

"Belikan aku dim sum. Aku lapar." Andry menyodorkan selembar uang nominal 1000 yuan kepada Hanifah yang berdiri tak jauh darinya.

Hanifah memandang Saskia untuk meminta persetujuan. Saskia mengangguk. Hanifah mengambil uang itu.

"Dim sum rasa apa, Tuan? Di mana?" tanya Hanifah sopan.

"Udang, cumi dan ayam. Kali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status