Share

22. Game (18+)

“Sial!”

Lelaki usia awal dua puluhan itu merutuk—mengabsen pengisi kebun binatang dengan luwes. Bibirnya komat-kamit berbarengan dengan emosinya yang kian memuncak. Sepolos apapun Sagara, nyatanya dia masih bisa mengumpat di depan ponselnya ketika sedang bermain game.

Dua alisnya mengerut sementara matanya sibuk menganalisis pergerakan karakter dalam layar. Jemari- jemarinya super sibuk dengan debaran kencang karena aroma kekalahan yang semakin tercium jelas.

Di tengah masa- masa kritisnya, Sagara justru semakin tidak fokus kala merasakan sesuatu merayap dari belakang lehernya hingga benda kenyal menempel di punggungnya. Belum lagi helaan nafas yang menggelitik telinganya. Astaga, siapa yang bisa fokus?

“Sedang main game?”

Sagara makin panik kala jemari- jemari panjang itu dengan semakin berani meraba kulit dadanya. Selain itu, ada satu tangan nakal yang berusaha bergerak turun dan jelas saja membuatnya was- was.

“S-sebentar,” cegahnya saat menyadari wanita dibelakangnya justru s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status