Share

Bab 22

Berbeda dengan Liam yang dia kenal dulu, Samira merasa kehilangan sosok Liam. Bentuk yang sama, senyum yang sama, suara yang sama tapi Samira merasa ada yang hilang.

"Nanti kamu mau makan malem apa? Aku masakin." Samira berkata pada ponsel-nya.

{ Saya lembur malam ini, kamu masak aja kesukaan kamu. }

"Kamu gak ada bilang mau lembur tadi pagi." Protes Samira, dia menghentikan troli belanjaannya. Fokus pada suara di seberang.

{ Dadakan, saya juga mana tahu ada perubahan jadwal."

"Yaudah kalo gitu aku ngumpul sama temen-temenku ya... kamu kan pulang kemaleman nanti."

{ Iya, terserah kamu. Have fun ya...}

Samira ingin menjaga hubungan harmonis dengan Liam, tapi sepertinya hanya dirinya. Liam tidak. Mungkin Samira terlihat sangat naif sampai mengabaikan aroma parfum wanita yang tertinggal di pakaian Liam.

Yang dipikirkan Samir

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status