Share

Bab 43

Tiga hari semenjak penamparan itu Bram terus mendatangi Diva. Entahlah apa tujuannya, tapi Diva terus menghindar. Setiap jam makan siang Bram selalu absen untuk menyapa Diva di depan gedung. Karena dia tahu setiap jam segitu anak-anak kantor kelayapan cari makan.

Dan betul saja siang itu Diva bersama temannya mencari makan siang. Di sekitar kantor banyak kafe yang dekat. Bahkan ada juga gerobak somay ngetem di depan gedung di jam-jam segitu.

Dan kalian tahu, Bram dengan SKSD-nya menghampiri Diva tanpa canggung tersenyum padanya. Nara yang tahu si Bram pernah kurang ajar, dia pun mengerjai pria itu.

"Makasih ya Bram udah traktir kita." Ucap Nara setelah Bram mengeluarkan lembaran kertas berwarna merah pada pramusaji itu.

Bram mengangguk. Dalam hati keberatan karena Nara memesan makanan yang mahal-mahal. Padahal dia tidak mengenal wanita berambut sebahu  itu.

Diva tidak keberatan duduk

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status