Share

48. Waktu yang Menyembuhkan Luka

Elvano membuka mata perlahan dan mengedarkan pandangan. Lalu, seraut wajah dengan manik mata biru datang mendekat. Memeriksa tubuh dan menyorotkan senter ke manik matanya sebelum mengangguk dan berlalu dari hadapan.

Elvano berusaha mengingat apa yang telah terjadi, tetapi tak ada yang tertinggal hingga membuatnya mengerang kesakitan. Dia berusaha untuk membuka mulut, tetapi tak ada yang keluar kecuali erangan kesakitan. Sedetik kemudian, kantuk kembali datang menyergap hingga akhirnya kegelapan membekap.

“Mas Elvan, bangunlah. Ini Anes datang.”

Elvano kembali membuka mata perlahan dan menangkap wajah wanita yang selama ini sangat dirindukannya. Tampak Aneska sedang tersenyum manis sambil menggenggam erat jemarinya.

“Jangan pergi lagi, Nes. Aku mohon jangan tinggalkan aku lagi. Aku benar-benar gila karenamu. Mungkin saja ini karma karena sudah menyia-nyiakan kamu.”

Elvano tak sanggup lagi menahan sesak yang mengimpit dada. Dia balik menggenggam erat jemari Aneska seolah-olah tak i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status