Share

Part 66A

Part 66

"Kamu marah, Dek?" tanya Dewangga sesampainya di rumah. Ia merasa istrinya lebih pendiam dari biasanya.

"Marah kenapa, Mas?"

"Ya karena aku nungguin Ramdan di Rumah Sakit. Dua malam gak pulang ke sini."

"Hmmm, enggak, Mas, aku cuma capek aja tadi di kantor banyak pekerjaan yang harus diurus."

Dewangga tersenyum, lalu mengecup kening istrinya. "Maaf ya, aku sudah berpikir yang tidak-tidak. Ya sudah, kamu mandi dulu gih. Nanti aku pijitin kamu biar rileks."

Risna tersenyum. "Aku ke kamar mama dulu ya, Mas. Mau nengokin sedang apa, baru nanti aku mandi," sahut Risna. Ia membuka blazzer yang dikenakannya dan mencuci tangan.

"Iya, Dek."

Risna membuka pintu kamar sang mama yang tidak dikunci. Ibunya tengah terdiam di atas ranjang dengan pandangan mata menerawang jauh.

"Ma ..."

"Eh, Risna," sahut Bu Salamah sambil tersenyum.

"Kenapa mama melamun?"

Bu Salamah menggeleng pelan. "Tidak ada, cuma--"

"Kenapa, Ma? Mama mikirin Kak Reyhan?"

"Iya, apa dia menghubungimu?"

Risna membuang napas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status