“Kebetulan lewat dan melihatmu.”“Kebetulan lewat?” Elara terlihat bingung.Ia kini berada di Baywood Park dan apartemen tempat tinggal mereka berada di sekitar Crescent Ave.Elara tidak akan heran jika ia berada di Burlingame Park dan Arion menemukan dirinya secara kebetulan.Tapi menemukannya di Baywood Park? Seingat Elara, Arion mengatakan akan ke San Francisco tadi pagi. Itu berlawanan arah. Arion harus melewati apartemen mereka untuk sampai di tempat Elara kini berada.“Dari San Francisco, aku ke Belmont. Ada tawaran kerjaan di sana tadi.” Bagai mengetahui kebingungan Elara, Arion menjelaskan dengan santai.“Oh…” Elara pun mengangguk. Penjelasan Arion, membuatnya masuk akal. “Tawaran kerjaan supir lagi?”“Hm.”“Terima saja. Kali ini usahakan betah, agar kita bisa bertahan.”“Hm?”“Aku tidak ingin menge
Kota Hillsborough tengah diramaikan dengan gosip tentang Whitley Inc yang bangkrut.“Bagaimana bisa! Setelah sebelumnya perusahaan milik keluarga Wycliff yang hancur, kini Whitley menyusul?!”“Oh ya ampun. Tragis sekali! Bukankah Whitley sedang maju-majunya?”“Ada apa dengan Hillsborough! Satu persatu perusahaan besar dan terkenal mulai lenyap…”“Desas desus menyebutkan, ada bahan berbahaya dalam bahan baku mereka.”“Astaga! Apa itu sungguhan? Aku termasuk penggemar produk snack mereka!”“Bagaimana ini? Aku juga!”Suara-suara sumbang itu terdengar oleh Jeanne yang melewati koridor dan dalam perjalanan menuju kelas-nya.Satu benda pipih menempel di telinga kiri dan Jeanne pun berbisik hati-hati. “Kau sudah benar tidak masuk hari ini. Seluruh penduduk kampus membicarakan Whitley Inc!”“Sebenarnya kau memang sudah tidak ada hubungannya lagi dengan keluarga White sialan itu,” gerutu Jeanne, lalu meneruskan, “Tapi orang-orang di sini hanya tahu kau seorang White. Mungkin paling tidak, biark
“Ibu terlalu berisik!” Alex berdecak kesal mendengar serapah sang ibu. “Lagian itu perusahaan paman Tony, mengapa ibu yang seperti kebakaran jenggot?”“Anak tak tahu diri!” Tina menuding marah. “Kamu pikir dari mana semua fasilitas yang kamu nikmati itu heh?! Kalau kita tidak memiliki Whitley, kamu hanya akan naik bus setiap harinya! Ayah kamu yang gak berguna itu, mana ada bisa membelikan kamu mobil?!”Ian mengerutkan kening saat mendengar semburan amarah istrinya itu. Namun seperti biasa, ia hanya bisa diam dan membiarkan Tina berkoar-koar hingga puas.Ia sudah cukup kenyang menjadi pelampiasan ketidakpuasan Tina atas usaha yang ia lakukan dan berikan pada Tina dan kedua anak mereka.“Tony, apa kamu benar-benar tidak memiliki jalan?” Kini giliran Nyonya Besar White yang bicara. Wajah tua-nya terlihat serius dan dipenuhi kecemasan.Bagaimana tidak, kehidupan berkelas yang ia alami dan dapatkan sejak Whitley Inc menjadi besar, begitu menyenangkan dan nyaman untuk dilepaskan kembali.I
‘Apa perlu dilakukan hal lain pada mereka, Tuan?’ Suara hati-hati Garvin di seberang sana, terdengar jelas oleh Arion.Arion menerima laporan dari Garvin saat baru saja keluar dari kamarnya. Ia sudah memastikan Elara masih sibuk di dalam kamarnya sendiri, sehingga dengan bebas menerima telepon saat menuju kitchen set untuk mengambil minum.Pria tampan itu pun menjawab Garvin dengan singkat. “Sudah cukup.”Setelahnya, Arion memutuskan sambungan sepihak. Ia meneguk air bening sambil melirik ke arah pintu kamar dan melihat Elara baru keluar dari sana sambil membawa laptop di atas tumpukan buku tebal.“Mau dibawa kemana?”“Ke depan. Aku bosan di kamar, mau mengerjakan makalahku di ruang depan.”Pria itu lalu langsung menghampiri Elara dengan dahi mengernyit. “Kenapa tidak minta bantuanku?” Ia langsung mengulurkan tangan dan menarik tumpukan buku beserta laptop itu dari tangan Elara.Namun gadis itu berjengit, ketika telapak tangannya bergesekan dengan ujung buku yang cukup tajam, saat Ario
Alex baru saja tiba di kamarnya, ia menarik tas ransel dari pundak dan melemparnya dengan kasar.Langkahnya terkesan nyata begitu gusar dan seperti kebingungan, saat ia berjalan mundar mandir di dalam sana.“Bagaimana ini?” gumamnya resah, masih dengan kaki yang terus bergerak, berputar di dalam kamar. “Apa yang harus kulakukan?”Ia menyugar lalu meremas rambut depan, sementara sebelah tangan lain berada di pinggang.“Aku tidak bisa menolak perintah mereka. Aku tidak punya alasan untuk menolaknya.”Tok tok.Suara ketukan di pintu membuat Alex berpaling, lalu melihat sang adik –Dianne, masuk.“Hey calon pengantin,” Gadis berambut keriting dan berwarna pirang itu mencibir ke arah Alex.“Shut up!”“Kau akan menikahi adik sepupu tirimu yang sudah kau sukai sejak lama. Kau pasti senang, Lex.” Dianne melangkah dan mengambil tempat di tepi ranjang Ale
“Supir pribadi?” Jeanne terperangah. Matanya membesar seolah baru saja mendengar hal yang sangat mengejutkan.“Ya,” angguk Elara. “Bahkan sebelumnya ia tidak ada pekerjaan.”“Nganggur?”“He-em.” Gadis bermanik zamrud itu mengangguk, membenarkan.“Bagaimana– tapi..” Jeanne terdiam. Rasanya hal-hal yang baru ia dengar tadi dari Elara adalah sesuatu yang tidak mungkin.Di mata Jeanne –dan kesan pertama yang ia dapatkan dari pria tersebut, pria itu seseorang yang memiliki aura pemimpin. Lebih jauh lagi, atmosfer yang hadir saat pria itu di sekitar, adalah aura penguasa.Menciptakan atmosfer yang menekan dan mendominasi.Bagaimana bisa, ternyata pria itu hanya pekerja umum? Seperti kalangan dirinya dan juga Elara?Bahkan ada satu momen, Jeanne dapat merasakan, Arion seseorang yang di luar jangkauan –bahkan jika dibandingkan dengan keluarga Wycl
Keluarga White tidak baik-baik saja.Tepat satu jam sebelum siaran yang menayangkan pernyataan resmi FDA dengan ditemukannya bahan berbahaya pada bahan baku di Whitley Inc, polisi mendatangi kediaman keluarga White dan membawa Tony White keluar dalam keadaan tangan terborgol.Di luar, puluhan awak media memenuhi pelataran depan --tepat di depan tangga teras kediaman Tony White.“Apakah Anda melakukan ini untuk menaikkan keuntungan?”“Mr. White! Tidak hanya satu produk terindikasi menggunakan bahan berbahaya, tetapi tiga jenis produk lainnya. Apa Anda memang ingin meracuni warga?”“Bukankah salah satu alasan produk-produk Whitley melejit adalah karena publik sangat percaya Whitley Inc hanya menggunakan bahan-bahan terbaik. Apakah ada alasan lain selain soal moral --ketamakan Whitley Inc?”“Mr. White, tolong jawab kami!”“Tidak, saya di fitnah!” Tony White berteriak marah bercampur gugup.Ketegangan jelas meliputi seluruh permukaan wajah serta tubuhnya. Ia digiring dua orang polisi di ki
Elara pergi ke kampus dan menyelesaikan hari dengan cukup tenang. Meskipun berita tentang Tony White yang digelandang polisi telah menyebar dan diketahui seluruh penghuni kampus, orang-orang tidak terlalu membicarakan hal itu.Frederick Callaway selaku Direktur Bridgeston University telah mengeluarkan surat edaran dan mengimbau seluruh civitas academica tidak melakukan hal-hal tidak bermanfaat --seperti bergunjing dan membicarakan pemberitaan yang merugikan pribadi lain di lingkungan kampus.Itu cukup efektif.Tidak ada yang bertanya ataupun bergunjing saat Elara ada di sekitar. Mungkin beberapa dari mereka melemparkan pandangan sekilas, selebihnya terlihat tak acuh.Elara ditemani Jeanne kini berada di kantin dan menghampiri meja dengan beberapa gadis yang melambai penuh semangat pada keduanya.“Jeanne! Elara!” sapa salah satu gadis yang langsung menarik kursi di sebelahnya. “Duduk di sini saja.”Jeanne melirik Elara