Share

Teror Ghaib 35

Mata Sabrina berbinar. "Ide apa?" dia bertanya.

“Kita manfaatkan kelemahannya,” kata Clara, “semakin kita memancing dia untuk marah, maka dia akan semakin sering menimbulkan masalah. Kemungkinan dia dikeluarkan dari kampus juga akan semakin besar.”

Sabrina mengangguk. “Itu benar,” katanya.

***

Sepanjang hari, cuaca di kampus sangat panas. Bahkan pada sore hari udara masih terasa panas. Di dekat pintu masuk parkir, Emma tidak sabar menunggu Tony pulang bersamanya. Gadis itu melihat sekeliling mencari Tony.

Beberapa menit kemudian, Tony tiba. “Maaf, bikin kamu nunggu,” kata Tony.

“Nggak apa-apa,” kata Emma.

“Jake nelfon tadi. Dia mengajak aku nongkrong di rumahnya malam ini tapi aku nolak karena ada banyak tugas yang harus aku selesaikan," ucap Tony sambil berjalan menuju mobilnya.

Emma tersenyum tipis. "Apa yang biasanya kamu lakukan waktu kumpul kayak gitu?" dia bertanya.

"Kadang main game online, kadang nonton film, kadang nunggu Ethan dan Jake main basket, dan masih banyak lagi," ja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status