Share

46. Memuji wanita lain.

"Mbak Ara mau minum apa?" Pertanyaan Ajeng membuat pandanganku beralih dari poto-poto itu kepada wanita yang kerap mengusap perut buncitnya itu.

"Tidak usah merepotkan, nanti saya ambil sendiri," tolakku halus.

"Enggak merepotkan, kok, Mbak. Sekalian aku juga pengin minum."

"Terserah saja, deh."

"Oke, Mbak Ara tunggu sebentar, ya."

Setelah berkata demikian, Ajeng keluar dari ruangan ini. Sementara aku memilih duduk di sofa. Karena untuk melanjutkan melihat-lihat poto di dinding rasanya enggan.

Tak lama Ajeng sudah kembali dengan dua buah gelas teh panas. Terlihat dari asapnya yang masih mengepul.

"Pria dan wanita yang datang itu siapa?" Karena tak tahan akhirnya aku bertanya pada Ajeng.

Ajeng menyeruput teh miliknya, kemudian menaruh kembali gelas itu diatas meja. Ia nampak ragu dan menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab.

"Mereka Pak Rahman dan Bu Silvia. Setiap bulan datang ke sini untuk memberikan sumbangan." Ajeng menjelaskan.

"Pak Rahman itu, Bapaknya Silvia?" tanyaku ragu. M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
carsun18106
ara nanti ngomong aja atuh apa yg kamu rasain, klopun mis.bang fyan menyepelekan perasaan kamu, ya tinggal dibalik aja, klo ara yg muji2 cowok lain gimana, boleh ngga
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status