Share

48. Aku Beruntung

"Deuh ... yang habis honeymoon-an dari Surabaya sampai lupa bawa oleh-oleh buat kita." Maya menggerutu ketika aku memasuki toko pagi ini.

"Namanya juga honeymoon, Mbak. Pasti fokusnya sama yang ono bukan sama oleh-oleh," timpal Iren sambil membersihkan rak pajangan.

"Kalian ini ngomong apa, sih? Kemarin itu bukan honeymoon, tapi ...." jawabku sambil menaruh tas ke atas meja setengah dilempar.

"Ya, namanya pengantin baru terus jalan berdua tetap saja judulnya honeymoon," sahut Maya sambil tertawa disusul suara cekikikan Iren dan Rasti.

"Iya deh, terserah kalian. Asal kalian tahu selama aku ke Surabaya kemarin, aku tersiksa perasaan."

Maya mendekat begitupun Iren. Hanya Rasti saja yang tidak ikut-ikutan, mungkin karena dia karyawan baru. Jadi belum begitu akrab dan masih ada rasa sungkan.

"Memangnya ada apa?" Jiwa kepo Maya langsung meronta.

Aku menghela nafas panjang sebelum bersuara. Mengingat aku telah berburuk sangka pada Ajeng dan menyangka yang tidak-tidak pada Bimo.

"Ih ... Ara .
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status