Share

55. S2. salah tingkah

"Berangkat sekarang?" tanya Fyan sambil melirik ke arah Rey. Raut wajah yang semula berubah jadi kembali tenang, lebih tepatnya berusaha dibuat tenang.

"Ayo. Lagian ini sudah memasuki jam makan siang. Kalau kita tidak gercep, pasti tidak akan kebagian tempat duduk." Melihat hal yang tidak biasa pada raut sahabatnya itu, Rey sontak bangkit. Dirinya semakin yakin kalau Fyan memang punya perasaan yang istimewa pada Ara.

Keduanya lalu keluar setelah berpamitan pada Bunda. Sementara Ara tidak banyak bicara, gadis itu mengekor dua pemuda yang berjalan di depannya.

Di dalam mobil pun, Ara tetap berdiam diri. Dia yang duduk di kursi belakang hanya menyimak obrolan dua pemuda di barisan depan.

Rey kerap mengomentari tempat-tempat yang mereka lalui. Tempat di mana dulu dia dan Fyan menghabiskan waktu bersama sewaktu kuliah dulu. Ara jadi menyimpulkan, meski Fyan mengaku tidak bersahabat dengan Rey, tetapi yakin kalau keduanya cukup dekat terutama bagi Fyan yang sudah jelas tidak punya banyak t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status