Sudah beberapa hari Indah membantu Rudi di perusahan untuk mengaudit keuangan di perusahan, Indah udah mendapatkan beberapa kesalahan yang emang di sengaja di laporan keuangan perusahan.Pada hari ini Indah dan Rudi menganalisi bersama untuk mengetahui siapa pengkhianat yang ada di perusahan. Saat Fara mengantarkan air minum, dia sangat penasaran kenapa seluruh data keuangan perusahaan diperiksa oleh suaminya Rudi."Silakan minumannya, Pak. Ada kesalahan dengan laporan keuangan sehingga Bapak dan Ibu memeriksa kembali laporan keuangan, Kalo saya boleh tau. Soalnya bagian keuangan bertanya sama saya, kenapa minta data keuangan beberapa hari lalu, kata mereka padahal semuanya sudah bapak setujuin semua," ucap Fara dengan rasa ingin tahunya."Saya hanya mau melihat kembali dengan istri saya. Apa ada yang keberatan atau melarang saya memeriksa kembali bersama istri saya?" Tanya Rudi penuh penekanan."Maaf, Pak. Saya hanya ingin bertanya saja. Soalnya tidak biasanya Bapak mengulang kembali
Rudi masuk ke kamarnya diikuti Indah. Pertama kali memasuki ruangan itu, dia langsung disuguhi pemandangan foto Mita di dinding dengan ukuran sangat besar. Indah menarik napas berat. Padahal Indah dan Dicky sepakat untuk mengakhiri hubungan mereka karena dia menghargai pernikahan dan juga menghormati Rudi sebagai suami.Dicky juga telah merelakan dan mengikhlaskan dirinya. Namun, jika Indah merasa tak bahagia dengan suami Rudi, pria itu bersedia menerima Indah kembali."Bukannya dia cemburu dengan Almarhum kakaknya yang merupakan mantan istri Rudi. Namun, apa salah jika Rudi menghargai sedikit saja kehadirannya sebagai seorang istri. Jika pria itu bisa membentengi dirinya, kenapa dia tidak," pikir Indah dalam hati.Indah langsung masuk ke kamar dan membersihkan dirinya. Melihat Indah yang masuk ke kamar mandi, pria itu keluar dulu, dia menuju ruang kerjanya. Ada yang ingin dia kerjakan.Indah tanpa bertanya dan menunggu Rudi memyuruhnya, dia langsung membaringkan diri di sofa. Sebelu
Setelah Indah selesai mandi dia tidak melihat Rudi di dalam kamar. Indah yang menyadari bahwa Rudi tidak ada di dalam kamar dia tersenyum dan menepuk jidatnya."Apa si yang kamu lakukan tadi, Indah? Entah apa yang dipikirkan pria itu, setelah kejadian tadi?" tanya Ghendis pada dirinya sendiri.Setelah selesai berpakaian, Indah lalu berjalan keluar dari kamar menuju ruang keluarga. Tak terlihat satu orang pun di sana. Indah langsung ke ruang makan. Terlihat Rudi yang sedang memangku Nia. Wajah Indah tiba-tiba memerah menahan malu teringat apa yang dia lakukan tadi."Mimi ...," panggil Nia yang begitu melihat kehadiran Indah. Dengan senyum manisnya gadis itu menghampirinya. Mengecup kedua pipinya. Pandangan Indah dan Rudi bertemu kembali."Sayangnya Mimi wangi dan cantik banget. Pasti sudah mandi," ucap Indah untuk menghilangkan kegugupan di hadapan Rudi."Iya, Mi. Papi juga wangi bangat. Coba deh Mimi cium," ucap Nia dengan polosnya. Memdengar kata Nia, Indah langsung memandangi wajah
Hujan yang turun bersamaan dengan air mata Indah yang turun, untung hujan turus bisa menghapus air mata Indah yang menbasahi pipi dan air mata Indah bercampur dengan air hujan.Hujan sangat deras di langit dan awan di langit menutupi semuanya seperti kelabunya hati Indah saat itu. Hujan saat itu sangat deras. Indah tak perduli jika air hujan membasahi badannya. Indah terus memperbaiki taman yang Nia rusak tadi.Seperti langit yang gelap serta mendung, begitulah hati Indah pun terasa gelap. Dia teringat pada kenangan indah yang pernah ia bagikan dengan orang yang ia cintai. Namun kini, mereka telah berpisah. Dia ingin kembali bersama Dicky. Hanya Dicky yang bisa mengerti dirinya.Indah mengernyitkan dahi, mencoba menahan air mata yang ingin pecah. Dia merasakan titik-titik hujan yang jatuh seakan-akan menyentuh hati yang patah. Setiap tetes hujan yang turun membasahi tubuhnya, mengingatkannya pada kesedihan yang menghantui pikirannya.Indah terlihat rapuh dan lemah, ia ingin meluapkan
Rudi menurunkan Nia ke bangku. Dia lalu mencoba mencari Indah walaupun masih hujan, berharap jika gadis itu masih berada di taman. Dia mencari dengan berlari ke sana ke sini, tapi keberadaan istrinya tak juga ditemukan. Akhirnya dia memutuskan untuk melihat CCTV saja.Rudi yang kehujanan mendekati Nia. Menggendongnya dan membawa masuk untuk memeriksa CCTV."Papi, mana Mimi?" tanya Nia, mengulangi pertanyaannya tadi."Mimi pergi sebentar," jawab Rudi supaya Nia tidak menangisNia yang mendengar kalo Miminya pergii, Nia langsung menangis berteriak. Membuat Rudi tambah Pusing."Ikut Mimi ...," teriak Nia makin kencang."Papi jemput Mimi besok, sekarang sudah malam. Nia tidur dulu." Jawab Rudi, supaya Nia mau terdiam.Tapi Nia masih terus menangis hingga dia kelelahan dan tertidur. Setelah itu barulah Rudi kembali ke kamarnya. Dia membuka laptopnya dan memeriksa CCTV. Dilihatnya dari kejadian sore.Rudi melihat dengan jelas saat Nia mencabut bunga dan menyerahkan pada Indah. Dia juga dap
Pengguna jalan raya tampak panik saat sebuah mobil tiba-tiba kehilangan kendali. Ban yang terlalu licin tak mampu menahan laju kendaraan yang semakin tak terkendali saat ada mobil yang datang dari berlawanan arah juga dengan kecepatan tinggi. Dicky mendadak mengijak rem sampe penuh, tetapi sayangnya mobil tidak bisa langsung berhenti, semua itu terlambat dan akibatnya tabrakan tidak bisa di hindari lagi.Dalam sekejap mata, mobil itu meluncur tanpa kendali melewati jalur yang seharusnya bukan jalurnya, berputar-putar seperti tarian yang tidak terencana. Sangat cepat, ia melintasi jalan di seberangnya, benar-benar dicari oleh maut.Beruntung, kawanan mobil lain dengan reflek yang luar biasa menghindari tabrakan yang tak terelakkan tersebut. Seketika itu pula, desingan terdengar saat mobil hitam itu menabrak pagar pembatas jalan dengan keras dan suaranya sangat keras. Bentuk depan mobil udah tidak berbentuk lagi.Debu dan pecahan kaca terbang memenuhi udara, menandakan kekacauan yang ba
Peluk jauh untuk setiap perempuan yang telah di sia-siakan. Perempuan yang harus di paksa untuk kuat padahal dirinya sangat rapuh. Untuk perempuan yang tulus tapi dipaksa harus mundur. Untuk perempuan yang rela merendahkan egonya atas semua yang dia inginkan demi orang lain, tapi akhirnya memilih menyerah karena tidak sanggup lagi dan untuk perempuan yang berusaha mencintai, tapi apa pun yang dia lakukan tak pernah dihargai. Mari kita rayakan setiap patahan menjadi kebahagiaan yang tak terduga. TERUSLAH MENJADI PEREMPUAN YANG BAIK MESKIPUN KAMU TIDAK PERNA DI PERLAKUKAN BAIK OLEH ORANG LAIN, SEMUA YANG KAMU RASAKAN ITU PASTI AKAN ADA HIKMATNYA.***"Aku minta maaf karena aku yang mengakibatkan ini ...," ucap Dicky dengan terbata karena menahan rasa sakit. Dia berusaha kuat untuk dapat bicara dengan Rudi."Maaf, karena aku menolong Indah untuk pergi menenangkan dirinya...." Dicky kembali mengatakan semua dengan terbata. Rudi yang mendengar kata-kata Dicky hanya diam, dia tidak tahu ha
Cuaca pada malam ini sangat begitu suram seperti di ruangan ICU. Hujan sangat deras dan petir yang menyambar yang mewarnai malam yang ini yang menambah mecekem di rumah sakit yang begitu sibuk. Di ruang ICU, tempat yang biasanya penuh dengan kehidupan dan harapan, tapi hari ini di penuho oleh kepanikan dan kegelisaan.Dokter yang menjaga malam ini merupakan, seorang dokter berusia empat puluh tahun dengan pengalaman yang luar biasa, Dokter berdiri di dekat ranjang Dicky. mantan kekasihnya Indah itu tampak terlentang lemah di atas ranjang rumah sakit. Meskipun penuh dengan peralatan medis canggih, suhu di ruangan itu terasa dingin dan hampa.Rudi yang penasaran dia mencoba melihat lewat jendela kaca ruang ICU itu. saat Rudi melihat, dia melihat dokter sangat sibuk untuk berusaha mengembalikan kesadaran Dicky. saat Rudi melihatnya ada rasa nyeri di dada Rudi saat melihat Dicky yang sedang di rawat oleh dokter..Dokter yang menangani Dicky segera memeriksa keadaan. Pernapasan pria itu ta