Share

Duka

Pak Seno dan Deva kini berjalan beriringan untuk menuju ke ruangan Pak Seno. Ruangan yang nantinya akan menjadi milik Deva. Setelah rapat tadi, mereka memang langsung meninggalkan ruang meeting.

Sesampainya di ruangan Pak Seno, ia langsung menyuruh Deva untuk duduk. Lebih tepatnya untuk berbincang mengenai perusahaan dan keterlambatan Deva tadi. Tentu saja Pak Seno tahu jika menantunya itu terlambat. Hanya saja ia tidak mau membahasnya di ruang meeting.

Bukankah lebih baik di ruangan tertutup seperti ini? Lebih nyaman untuk keduanya.

“Deva, ada apa kamu terlambat? APakah ada masalah? Tidak biasanya kamu seperti ini, Ayah tahu kamu seperti apa,” kata ayah Seno sambil menatap Deva dengan lekat.

“Maafkan aku, Ayah. Tetapi aku tadi harus mengantar Bela ke rumah sakit terlebih dahulu,” jawab Deva.

Pak Seno tentu saja terkejut dengan apa yang Deva katakan. Rumah sakit? APakah anaknya tengah saki? Lantas kenapa tidak ada yang memberitahunya?

“Lantas kenapa kamu tidak memberi tahu Ayah?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status