Share

Kabar bahagia

Bela memijit pangkal hidungnya karena rasa pusing yang ia rasakan. Bela sudah beristirahat cukup, namun kepalanya masih saja terasa sakit. Tidak hanya itu, perut bela juga terasa diaduk. Sangat tidak nyaman dengan kondisi seperti ini. Apalagi ia juga harus memperhatikan kesehatan Luna yang baru saja keluar dari rumah sakit.

“Sayang, kenapa kamu di sini?” Deva berjalan ke arah bela dengan secangkir kopi di tangannya.

Pria itu ikut mendudukkan dirinya di samping Bela, sambil menatap istrinya dengan khawatir. “APakah ada yang sakit?”

Bela menggeleng. “Tidak ada, aku hanya belum bisa tidur,” dusta Bela.

Bukan apa-apa, hanya saja jika Bela berkata sejujurnya dengan Deva tentang kondisinya, pasti pria itu akan sangat khawatir. Bela tidak mau suaminya itu terlalu mengkhawatirnya dirinya. Mengingat esok suaminya juga harus ke kantor. Banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan.

“Bagaimana dengan pusing kamu?” tanya Deva.

“Sudah lebih baik, mungkin besok akan sembuh total. Sudah aku bilang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status