“Berapa lama dia di sana?”
“Kurang dari satu jam kayaknya.” Julie duduk di depan meja riasnya dan mulai memakai skincare-nya. “Aku duduk sama dia dengan jarak kurang lebih dua meter. Nggak ada peluk-pelukan, nggak ada jabat tangan. Aman pokoknya.”
Ipang terkekeh begitu Julie menjelaskan dengan rinci soal pertemuannya tadi dengan Raden. Sebenarnya Ipang sudah bertanya sejak mereka makan malam di luar tadi, tapi Julie mengatakan kalau mereka bisa membicarakannya di rumah dan ia lebih suka mendengar cerita Ipang tentang harinya terlebih dahulu.
Hal-hal sekecil itu yang selalu menjadi kejutan tersendiri bagi Ipang. Ia yang biasanya hanya punya Suri, kini bertambah satu orang lagi yang akan selalu peduli tentang bagaimana hari yang ia jalani.
“Terus?”
“Mas Kalu orangnya lucu ya, sayang dia terlarang buat aku.”“Hah?” Julie seakan tak bisa memercayai pendengarannya. “Gimana? Gimana?”“Mas Kalu.” Tanpa sungkan, Suri mengulangi nama yang baru saja ia ucapkan. “Kemarin aku nggak sengaja ketemu dia waktu lagi service mobil. Terus kita ngobrol-ngobrol gitulah.”“Emang baru kali itu kamu ngobrol berdua sama dia?”“Nggak sih, tapi seringnya juga kan di bawah pengawasan Mas Ipang.” Suri terkekeh geli. Tidak ada yang bisa mengalahkan seberapa protektifnya Ipang terhadap Suri.“Kamu naksir dia?” Julie bertanya seraya menggeser piring berisi sup kerang yang jadi menu makan malam mereka.&ldqu
“Kamu dulu gembil ya pas kecil.”“Iya, kayak kamu dulu.”“Aku kan suka makan makanan manis, pas masih kecil sampai ABG nggak kekontrol, jadilah bengkak begitu.”Ipang tersenyum mendengar penjelasan Julie. Karena permintaan Suri, akhirnya Ipang dan Julie menginap di rumah itu. Julie tahu, sebenarnya yang memudahkan Ipang untuk berkata ‘iya’ pada permintaan Suri adalah absennya kehadiran sang ayah di rumah.Kalau ada ayahnya, Julie yakin Ipang akan mengajaknya pulang.“Terus kamu diet?”Julie menggeleng, masih belum berbalik untuk menghadap Ipang. Kini ia berdiri di deretan rak yang memajang foto-foto Ipang dari kecil hingga dewasa. Semua itu tadinya ditaruh dan disusun oleh ibun
Embusan udara yang dingin dari AC kamar tersebut membuat Julie semakin mendekat pada sesuatu yang membuatnya hangat tersebut. Julie menaikkan selimutnya hingga ke dada supaya menghalau udara tersebut.Beberapa saat kemudian, Julie membuka matanya saat merasakan sesuatu yang mendesaknya di bawah sana, mau tak mau mata Julie terbuka juga.Hal pertama yang Julie lihat adalah dada bidang Ipang yang tidak dilapisi secarik kain pun. Dada bidang dan perut liatnya membuat Julie tak bisa mengalihkan pandangannya.Karena hanya ia yang menaikkan selimut, maka ia bisa dengan leluasa menatap tubuh suaminya yang hanya mengenakan celana pendek.Julie mengikuti V-line yang ada di bawah perut Ipang hingga. tanpa sadar mendesah kecewa karena tak bisa melihat ujung V-line tersebut yang ada di balik celan
“Mas Ipang!”Ipang terus berjalan meskipun samar-samar ia mendengar ada suara yang memanggilnya. Beberapa pegawai dengan lanyard berlogo perusahaan milik keluarganya menyapa Ipang dengan sopan.Sampai kemudian ia masuk ke lobi, samar-samar ia mendengar suara perempuan tersebut. Ipang tidak memperlambat langkahnya, ia pikir hanya suara itu berasal dari orang yang bukan memanggil dirinya.Kesiap pelan dari orang-orang di sekitarnya, juga tarikan di sikunya yang pada akhirnya membuat Ipang berhenti melangkah melewati lobi gedung tersebut.“Mas Ipang!” panggil perempuan itu sekali lagi dengan napas terengah-engah. Jelas, mengejar langkah Ipang yang lebar menggunakan pump heels-nya bukan sesuatu yang bisa membuatnya bernapas dengan normal.
“Mikirin apa sih sampai melamun begitu? Mikirin cara lunasin utang negara? Atau gimana caranya balikin anggota KPK yang disingkirin setelah tes itu?”Pertanyaan Candy memang selalu absurd—dan biasanya akan selalu begitu untuk memancing perhatian Julie.“Kayaknya lebih berat pertanyaan kamu dibanding beban pikiranku deh.”Perempuan berwajah oriental dengan kepala yang tengah dipijat oleh Julie itu tertawa hingga matanya hampir seperti orang yang sedang memejamkan mata.Pemandangan itu membuat Julie tersenyum, Candy cantik dan Julie paling suka melihat sahabatnya saat ia sedang tertawa.“What’s wrong?”“Nothing.”“L
“Mobil kamu biar ditinggal di sini aja, aman kan?”“Hah?”Ipang tak kuasa menahan tawanya melihat bagaimana Julie langsung melongo setelah mendengar kata-katanya. “Yuk, pulang. Sekali-kali aku jemput kamu nggak apa-apa kan?”Julie menggigit bibirnya, lalu mengangguk. “Sebentar ya, aku titipin ke satpam dulu.”Ipang mengiakan. Ia berjalan di samping Julie yang tidak menyangka kalau ia akan mengikutinya. Begitu tiba di pos satpam kompleks ruko tersebut, Ipang segera menyapa dengan ramah karena seingatnya, ia belum berkenalan dengan lelaki paruh baya itu.“Titip mobil istri saya ya, Pak,” pesan Ipang dengan sopan. “Hari ini saya tiba-tiba pengen pulang bareng istri saya, makanya dia yang tadinya bawa mobil jadi
[H-1 Pernikahan Ipang dan Priska.]“Aku nggak sabar liat kamu besok pakai gaun pengantin.”Ipang tersenyum ketika membayangkan Priska, calon istrinya, memakai gaun pengantin yang belum ia lihat karena Priska sengaja merahasiakannya.Di seberang sana Priska terkekeh. “Aku juga nggak sabar besok.”“Kamu lagi apa sekarang?” Ipang beranjak mendekati jendela kamar hotel yang ia tempati tersebut dan membuka tirainya.Pemandangan lalu lintas di kawasan Kuningan tersebut terlihat indah dari lantai yang cukup tinggi itu. Hari ini adalah hari terakhir dirinya menyandang status sebagai seorang lajang.Besok pagi, ia akan mengambil alih tanggung jawab atas Priska dari orangtuanya dan menjadi seorang suami.“Lagi siap-siap buat besok.”“Jangan tidur terlalu malam.”“Iya, setengah jam lagi aku tidur. Tapi aku masih nungguin Abby beli makanan yang aku pengen.”“Udah selesai dietnya?” Ipang ingat kalau Priska sejak beberapa bulan yang lalu sengaja diet supaya gaunnya pas. Padahal menurutnya sendiri,
Ipang mulai terbiasa dengan saat di mana ia terbangun di pagi hari dan menemukan Julie dengan kakinya yang membelit pahanya seperti tengah memeluk guling.“Dasar ileran,” gumam Ipang seraya tertawa begitu melihat di kaosnya ada jejak yang menyerupai pulau.“Hng….”“Iya, iya, maaf deh aku ngomongin kamu.” Ipang mencium puncak kepala Julie saat perempuan itu bergumam dalam tidurnya.Masih sambil memeluk Julie, Ipang kembali mengingat pembicaraannya semalam dengan Julie. Akhirnya ia memberi tahu hal yang selama ini ia simpan sendiri, tentang bagaimana ia mengetahui pengkhianatan Priska dengan cara yang tidak pernah Ipang bayangkan.Beruntung, Julie menerimanya dengan baik. Julie bahkan membuat Ipang sedih sekaligus tertawa secara bersamaan.Semalam Julie menangis untuknya sambil mengatakan kalau seandainya apa yang didapat Ipang di hari itu adalah balasan atas kelakuannya selama ini, yang tidur dengan perempuan-perempuan yang juga ingin tidur dengannya, seharusnya tidak sekejam apa yang