Share

DIA HARUS MEMBAYARNYA

“Apa yang hendak kau lakukan?”

Eleanor berdiri dengan mata melotot, menyaksikan suaminya menatapnya kesal. Dia pasti terlihat sangat menjengkelkan dengan pose hendak menimpuk maling di depan suaminya sendiri. Gadis itu menurunkan kemoceng di tangannya dengan cepat. Wajahnya perlahan berubah lebih lunak. Dia bahkan mencoba tersenyum. “Aku kira tadi...”

“Maling? Tenang, hanya aku yang memegang akses masuk kalau kau itu yang kau cemaskan.” Ujar Effendy setengah menggerutu. Dia mengenakan pakaian tebal dan syal yang melilit leher, membuat Ele bisa membayangkan betapa dinginnya udara di luar. Mendadak, perutnya terasa perih kembali. Rasa lapar rupanya belum hengkang dari lambungnya. Saat dia melirik, Effendy tidak membawa apapun. Laki-laki itu terlihat begitu santai, melepas pakaian tebalnya dan kemudian melangkah masuk ke dalam kamar. Ele, hanya bisa menelan ludahnya sendiri. Effendy mungkin lupa pada janji kalau dia akan tidur di sofa. Laki-laki itu menghempaskan diri ke tempat tidur dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status