"Papa, kenapa kamu pingsan?" Rendra panik melihat Papanya pingsan saat di baru sampai di rumah sakit.Rendra meminta dokter rumah sakit untuk memeriksa Papanya karena dia takut penyakit jantungnya kambuh lagi."Dokter, tolong Papa saya! Dia pingsan, saya takut penyakit jantung Papa saya kambuh," ucap Rendra."Suster akan membantu Anda membawa Papa Anda ke ruangan pemeriksaan. Saya akan memeriksa Papa Anda. Memang benar tidak mudah merelakan istri yang meninggal karena bunuh diri," Dokter merasa kasihan pada Papa Rendra.Pap Rendra sudah berada di ruangan pemeriksaan dan dokter sudah memeriksa denyut nadi juga tekanan darahnya juga. Saat Dokter memeriksa pasien, pasien itu langsung tersadar dari pingsannya. Papa Rendra sadar dan dia langsung bangun untuk melihat mayat istrinya yang sedang di periksa oleh dokter. Beberapa polisi berada di rumah sakit karena menjaga jalannya pemeriksaan jenazah Mama Brian yang meninggal karena bunuh diri."Saya mau melihat mayat istri saya, Dokter. Maafk
"Aku hanya menembaknya dengan pistol, aku juga melakukan penyiksaan karena dia tega menyakiti kamu dan bayi kita. Bayi kita dia banting ke lantai membuat akun begitu kesal dan dia harus merasakan penyiksaan dariku," jawab Rendra."Aku tidak sangka, kamu bisa balas dendam demi aku dan anak kita. Jangan biarkan Papa kamu tahu kalau kamu yang membuat Brian seperti itu karena aku tidak mau Papa kamu mengalami penyakit gagal jantung, dia baru saja di operasi penggantian jantung jadi dia tidak boleh banyak pikiran," ucapnya."Papa akan baik-baik saja, aku akan melindungi dia karena dia Papa yang aku punya. Kamu tenang saja, Briand an Lussy akan mengalami penderitaan yang sama.Saat Laura dan Rendra dalam perjalan kembali ke rumahnya, saat ini Lussy sedang berada di ruangam bawah tanah seorang diri. Dia tidak melihat dimana Brian berada. Dia sama-sama pingsan dengan Brian, lalu dia bertanya pada anak buah Rendra."Dimana suamiku?" tanya Lussy."Suami kamu meninggal sepertinya karena dia di te
Anak buah Rendra melihat Brian sudah sadar dan dia menelpon Rendra tapi Rendra tidak menjawab panggilan anak buahnya karena sibuk dengan acara untuk putranya. "Aduh! Tuan Rendra pasti sibuk. Biarkan saja! Aku akan mengawasi Brian saja," kata anak buahnya."Rendra sedang sibuk apa?" Brian bertanya saat anak buahnya selesai menelpon Rendra."Dia sibuk dengan acara pesta kelahiran putrinya jadi kenapa kamu bertanya," jawab anak buahnya.Brain hanya diam saja karena dia merasa Rendra sudah berhasil menghancurkan dirinya dan Lussy."Kurang ajar! Tunggus saja balas dendamku! Aku akan membunuh kalian semua," teriak Brian yang saat itu sudah selesai diperiksa oleh Dokter."Hei kamu diam saja, tidak usah balas dendam karena kamu itu pantas mendapatkan ini semua. Anak dari pembunuh juga akan membunuh adiknya sendiri," sahut anak buah Rendra."Diam kamu! Aku tidak mau kamu ikut bicara," pekik Brian.Anak buah Rendra pergi saat Brian sudah sadar dari komanya. Dia seperti mendapat kesembuhan dan k
"Tolong jawab segera! Apa yang terjadi pada Papa saya Dokter?" tanya Rendra."Papa Anda koma dan dia kemungkinan tidak akan sadarkan diri lagi. Jantung yang baru itu terlihat lemah akibat serangan sock baru saja," jawab Dokter."Apa? Papa akan koma lama? Kenapa bisa?" Rendra sangat kaget mendengarkan ucapan Dokter."Anda yang sabar, mungkin nanti ada keajaiban Tuhan. Mungkin bisa sadar kembali dan saya tidak bisa memprediksinya." Dokter menepuk pundak Rendra yang saat itu dia kaget melihat apa yang terjadi pada Papanya."Tidak! Papa akan seperti mayat hidup, jika koma terlalu lama. Brian, dia itu pembunuh Mama dan juga pembunuh Papa. Aku ingin dia meninggal saja, Papa apa kamu akan memaafkan Brian karena ulah dia kamu seperti itu?" tanya Rendra."Saya akan kembali ke ruangan saya. Pasien sudah di pindahkan ke ruangan khusus perawatan. Saya harap Anda dan sekeluarga sabar dan tetap mendo'akan pasien akan segera sadar." Dokter pamit dia segera pergi meninggalkan Rendra dan Laura.Rendra
"Dia adalah saudaraku, tapi dia anak dari istri kedua Papa. Ada dendam apa kamu sama dia? tanya Rendra."Aku ingin dia merasakan penderitaan yang sama karena dia telah membunuh kedua orang tuaku 2 tahun yang lalu. Rendra menikah kerjasama perusahaan Papa dan Mama saat bangkrut akibat itu orang tuaku meninggal karena serangan jantung," jawab pria misterius itu."Lalu apa kamu bisa membebaskan aku?" Brian bertanya pada pria itu."Aku bisa membebaskan kamu segera," jawab pria itu."Baiklah! Aku akan kerjasama dengan kamu. Bebaskan aku! Bantu aku merebut kembali perusahaan Papa dan semua aset Rendra. Pasti dia akan jatuh miskin, maka kita akan bekerjasama untuk balas dendam.Pria itu menjabat tangan Brian sambil tertawa jahat."Kamu adalah orang yang tepat dan kita akan segera datang ke kehidupan Rendra balas dendam dan menghancurkan dia. Aku hanya butuh saham 5% saja dari setiap perusahaan dia, apa kamu setuju?" "Kita akan segera membalas Rendra, aku bantu kamu saat aku sudah bebas dari
"Anda cepatlah ke rumah sakit dekat perusahaan PT. Subagiyo karena kejadian di depan minimarket dekat perusahaan ini. Saya akan membawa korban tabrak lagi ke rumah sakit," kata pria yang menolong Rendra.."Saya akan segera kesana Pak! Terimah kasih! Sudah mau menolongku," jawab Laura.Laura menutup ponselnya dan dia tidak percaya kalau Rendra mengalami kecelakaan. Laura begitu panik langsung dia cepat-cepat ke rumah sakit dan dia menitipnya dua anak kecil itu ke baby sister. Laura langsung mengendarai mobilnya dan dia melajukan mobilnya dengan sangat cepat. 'Rendra aku harap kamu selamat. Aku takut kamu kenapa-kenapa'Dia begitu takut kalau Rendra akan pergi. Beberapa menit kemudian Laura sudah sudah sampai di depan rumah sakit. Laura secepat mungkin memakirkan mobilnya lalu dia melangkahkan kaki untuk masuk ke dalam rumah sakit. Laura mencari dimana keberadaan Rendra, dia bertanya pada resepsionis rumah sakit."Suster, dimana ruangan pasien tabrak lagi bernama Rendra Subagiyo?" tanya
"Bagaimana bisa? Bibi kenapa anakku bisa hilang?" Laura sangat kaget dia menjawab melalui telponnya dan terdengar oleh Rendra."Sayang ada apa? Siapa yang hilang?" sahut Rendra."Bibi, apa yang terjadi? Bukankah di rumah ada security dan beberapa bawahan suamiku? Kedua anakku hilang?" "Nona, kembalikan ke rumah karena saya yakin kedua anak Nona diculik. Tolong bilang Tuan Rendra, maafkan kita semua. Tuan kecil keduanya saya tinggal di depan halaman rumah saat mereka sudah saya suapi mereka makan lalu saya tinggal ke belakang untuk menaruh mangkuk kecil tempat makan. Keduanya di cari oleh semua orang tapi tidak pernah di temukan, jadi bagaimana ini?" jawab baby sister."Aku akan kembali ke rumah, sudah aku tutup dulu panggilan kamu." Laura segera menutup ponselnya tapi raut wajahnya kelihatan panik dan air matanya mulai menetes perlahan."Siapa yang hilang? Sayang, ada apa?" Rendra bertanya."Anak kita dan Anak Brian hilang, baby sister sudah mencarinya di seluruh rumah dan di dekat ru
Dor...Suara pistol berbunyi melayang ke atap rumah. Laura kaget dan dua orang anaknya menangis karena kaget."Mama, tolong! Aku takut!" teriak anak Brian."Ma.. ma.. atut!" teriak anaknya yang menangis begitu kencang."Brian, apa yang kamu lakukan?" Laura berteriak kencang saat melihat Brian yang tertawa setalah menembak langit-langit gudang di rumah itu.Dasar kurang ajar! Kamu jangan banyak bicara, saat ini kamu itu hanya tahanan. Dasar wanita murahan! Kenal bisa kamu punya anak dari Rendra, apa Rendra selingkuh dari kamu?" "Anak itu..." saat Laura ingin memberitahukan kalau anak itu anaknya Lussy tiba-tiba membuka topengnya.Wanita yang bertopeng itu adalah Lussy saudara kembar Laura. Lussy membuka topengnya dan membuat dirinya kaget kalau ternyata Lussy juga terbebas dari penjara."Apa kabar? Saudara kembarku sayang?" Lussy mendekati Laura."Lussy? Kenapa bisa kamu ke luar dari penjara?" tanya Laura."Asal kamu tahu hanya butuh sehari aku bisa ke luar dari penjara karena apa? Aku