"Kamu cemburu Kak? Kamu juga pelakor yang sukses berhasil merebut Brian," jawab Laura."Siapa juga cemburu, aku tidak iri dan cemburu padamu. Enak saja, setidaknya aku tidak janda dan aku berhasil merebut Brian dari kamu. Laura tunggu saja, kita ini sudan memutuskan tali persaudaraan kita jadi aku tidak mau ketemu kamu." Lussy tidak mau bertemu lagi dengan Laura selamanya."Harusnya aku sebagai adik yang malu mempunya Kakak kembar seperti kamu. Demi cinta kamu dan demi Briam pria yamg seperti itu kamu membuangku. Kamu mengkhianati aku yang saudara kamu sendiri, aku tidak sudi mempunyai saudara seperti kamu." Laura membalas perkataan Lussy."Kamu belum mencintai seseorang sampai terobsesi, kamu akan tahu nanti rasanya seperti aku. Cinta tidak pernah salah, Laura.""Jangan bicara soal Cinta, Kak. Kamu saja kabur di hari pernikahanmu dengan Brian." "Aku akan pulang, malas melihat wajahmu." Lussy pergi dari pesta itu sendirian dan dia tidak menunggu Brian.Sementara Brian mendekati Laura
"Kak, pakai baju kamu. Sembunyilah di balik lemari dan aku segera memakai bajuku. Papa tumben sekalu dia ke perusahaan ini?" Rendra memyuruu Laura memakai bakunya dan dia juga segera memakai bajunya."Rendra, apa kamu sibuk? Buka pintunya!""Sebentar Pa, aku baru saja dari kamar mandi." Rendra menuju pintu ruangannya.Rendra segera membukakan pintu Papanya. Dia mempesilahkan masuk Papanya."Papa, silahkan masuk. Aku tadi baru ke kamar mandi kare perutku sakit," kata Rendra."Tadi ada suara Laura, kemana dia? Papa mau menemuinya dan mengucapkan selamat padanya?""Pa, tadi aku ada di kamar mandi. Mungkin Kak Laura kesini mengambil berkasnya. Aku belum bertemu dengannya." Rendra hanya berbohong.Laura tiba-tiba darang dari balik lemari Mark. Dia seolah merasa kaget melihat mantan mertuanya yang datang. Dia berjabat tangan dengan Papa Rendra."Papa, senang bertemu dengan Anda. Apa kabar Anda baik Pa?" tanya Laura."Nak, kamu jangan memakai bahasa formal. Aky baik-baik saja kabar kamu baga
"Rendra sayang, apa aku setua itu? Kamu selalu memanggilku Kakak terus? Kita ini sepasang kekasih loh?" Laura tidak suka di panggil Kakak oleh Rendra."Laura sayang, my love. Apa sudan puas My Love?" tanya Rendra."Tidak suka di panggil My Love. Panggil Laura saja dan kamu mau apa sekarang?" ""Rendra sayang, apa aku setua itu? Kamu selalu memanggilku Kakak terus? Kita ini sepasang kekasih loh?" Laura tidak suka di panggil Kakak oleh Rendra."Laura sayang, my love. Apa sudan puas My Love?" tanya Rendra."Tidak suka di panggil My Love. Panggil Laura saja dan kamu mau apa sekarang?" "Tidak suka di panggil My Love. Panggil Laura saja dan kamu mau apa sekarang?" "Kita makannya terpisah dan di restoran khusus. Laura, apa kamu bahagia bisa bersamaku?""Tidak! Aku tidak bahagia karena kamu belum menikahi aku, hoekkk... Rendra aku masuk angin." Laura muntah dan dia membuka pintu mobil."Kak, wajah kamu pucat sekali. Apa yang terjadi? Apa kita ke rumah sakit saja?" tanya Rendra."Tidak! Aku
Lussy marah dan dia tidak terimah Brian menyusul Laur sampai ke Bali. Sedangka Laura tertawa melihat Lussy yang panik karena Brian ke Bali."Hahaha... Kak kamu pasti takut aku akan kembali pada Brian. Itu tidak mungkin Kak, meskipun lagit terbelahku aku tidak aka kembali ke pria tukang selingkuh itu," kata Laura."Kamu kenapa ketawa Kak? Kamu suka Brian mengajak kamu kembali?" Rendra melihat Laura tertawa."Tidak! Aku tidak bahagia Brian menyusulku ke Bali. Tapi aku senang Kak Lussy panik, dia pasti mengira aku mau balikan sama Brian. Rendra, aku cinta kamu saat ini dan aku tidak akan kembali pada Brian tukang selingkuh dan pembohong itu," jawabnya."Kak kamu harus melihatku dan hanya memikirkan aku saja," ucap Rendra yang dia sedikit cemburu tapi dia tidak mau Laura menganggap Rendra kurang dewasa."Sudahlah! Aku tahu kamu cemburu tapi kamu tidak mau menganggap kamu kurang dewasa. Rendra, kamu berhak cemburu karen kamu itu pria yang aku suka saat ini." Laura tiba-tiba dia memeluk Rend
"Brian itu cinta sama aku, diam-lah! Kamu itu hanya iri saja padaku. Laura tunggu saja aku akan pastikan hidup kamu tidak akan bahagia," jawab Laura."Kalau gitu jangan pernah menghubungi aku lagi. Aku malas dengan kamu. Kamu itu hanya mantan Kakak kembar saja yang merebut suamiku." Laura kesal dan dia mematikan ponselnya.Rendra mendengarkan semua itu dan pastinya Brian saat tiba di Jakarta akan bertengkar dengan Lussy."Kak, Kakak kamu itu tidak tahu diri. Malah Mendo'akan Kakak menderita bukannya dia yang merebut suami Kakak. Dasar wanita gila, Kak aku akan buat kamu bahagia," ujar Rendra saat mendengarkan pembicaraan Laura dan Lussy melalui ponsel baru saja."Sudahlah! Biarkan saja demi cinta dia rela menyakiti aku yang adiknya. Saat ini aku harus sukses melebihi mereka berdua saja deh dan aku malas kalau bertemu mereka," jawabnya."Pasti saat Kak Brian sampai di Jakarta akan ada percikan api pertengkaran diantara mereka. Aku tidak sangka Kakak yang lembut dan kalem seperti kamu bi
"Apa yang kamu maksud Rendra? Dokter bilang aku tidak hamil dan dia hanya bilang aku masuk angin saja. Aku kelelahan dan butuh istirahat saja," Laura terlihat biasa saja meksipun dia kaget dengan pertanyaan Rendra."Ya juga, Dokter tadi bilang juga kamu hanya sakit ringan saja. Kamu harus banyak tidur Kak dan jangan demi perusahaan kamu tambah kurus. Aku yang akan bantu kamu lagi pula itu juga perusahaan milikku." Rendra sebenarnya senang jika Laura hamil dan itu pastinya anak dia dengan Laura."kenapa wajah kamu tiba-tiba murung? Kamu tidak suka aku sakit dan selalu mual juga muntah?" tanya Laura."Tidak Kak! Aku sedih kamu tidak hamil karena kalau kamu hamil pasti akulah ayah biologisnya," jawab Rendra dan dia menjaga Laura di sisi ranjang dia duduk di kursi agar dia bisa melihat Laura."Kamu masih muda apa kamu yakin mau jadi Ayah?" "Aku yakin aku bisa jadi ayah yang baik," jawab Rendra dengan percaya dirinya."Sudahlah! Suatu saat jika kita menikah aku akan hamil juga," sahut Laur
"Apa yang kamu maksud Rendra? Dokter bilang aku tidak hamil dan dia hanya bilang aku masuk angin saja. Aku kelelahan dan butuh istirahat saja," Laura terlihat biasa saja meksipun dia kaget dengan pertanyaan Rendra."Ya juga, Dokter tadi bilang juga kamu hanya sakit ringan saja. Kamu harus banyak tidur Kak dan jangan demi perusahaan kamu tambah kurus. Aku yang akan bantu kamu lagi pula itu juga perusahaan milikku." Rendra sebenarnya senang jika Laura hamil dan itu pastinya anak dia dengan Laura."kenapa wajah kamu tiba-tiba murung? Kamu tidak suka aku sakit dan selalu mual juga muntah?" tanya Laura."Tidak Kak! Aku sedih kamu tidak hamil karena kalau kamu hamil pasti akulah ayah biologisnya," jawab Rendra dan dia menjaga Laura di sisi ranjang dia duduk di kursi agar dia bisa melihat Laura."Kamu masih muda apa kamu yakin mau jadi Ayah?" "Aku yakin aku bisa jadi ayah yang baik," jawab Rendra dengan percaya dirinya."Sudahlah! Suatu saat jika kita menikah aku akan hamil juga," sahut Laur
"Siapa kamu? Kenapa kamu menculik aku? Apa mau kamu?" Laura ketakutan karena di todong pistol dan pistol itu mengarah ke keningnya."Mauku hanya ingin kamu mati. Laura aku ingin kamu lenyap dari dunia ini," jawab Lussy yang menyamar."Kamu suruhan siapa? Apa kamu suruhan Kak Lussy? Dia tetap banget, padahal aku ini adik kembarnya." Laura menangis karena dia yakin semua orang yang ada di situ itu suruhan Lussy."Lussy siapa? Kamu diam saja. Aku akan membunuh kamu saat ini juga." Lussy memakai penyamar suara dia tertawa jahat.Lussy mengurung Laura dan mengirim dia dengan air kotor. Baju Lussy basah dan perutnya semakin sakit. Lussy menampar Laura dengan sangat keras, lalu dia memukul Laura dengan tongkat hingga dia pingsan."Rasakan ini! Aku mau kamu terus kesakitan lalu kamu meninggal." Lussy memukul Laura dengan balok kayu di kakinya."Sakit! Jangan begini, perutku sakit." Laura langsung pingsa."Laura, bangunlah! Dasar lemah. Kalian jaga Laura, aku akan ke mobil jaga dia sampai sadar