Share

Bab. 42. Penuh tanda tanya.

Begitu sulit menjelaskan bagaimana ia Aca jika sebenarnya ia memang mencintai gadis itu sedari dulu, tetapi Mateo tidak percaya diri dengan keadaannya yang jauh berbeda dengan Ezra yang dikelilingi harta.

"Aku takut kamu menolak ku karena miskin, tapi itu dulu. Sekarang aku sedang berjuang mengumpulkan banyak uang untuk kita habiskan di masa tua nanti." Mateo menyeringai, pemuda yang masih berbaring di atas brankar itu mencoba meyakinkan hati Aca.

"Hmm ... jika berkenan, maukah kamu menikah denganku?"

"Hayoh, lagi pada ngapain?" Kedatangan Ezra dan Helena mengejutkan pasangan muda itu terutama Aca.

Ia menepis jemari lentiknya yang di genggam oleh Mateo. Jantungnya berdegup kencang kali ini. Sulit percaya jika pujaan hatinya sudah mulai berani mengatakan cinta padanya.

"Hei, pemuda gila. Bisa-bisanya kamu baru datang sudah tega menembakkan peluru padaku?" gerutu Mateo. Ternyata kekesalan di hatinya masih terpendam.

"Kamu yang pahlawan kesiangan. Datang langsung membela pak Tua itu," j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status