Share

32. Message and Cuddle (1)

16.05

["Heh, lo tuh dari jam berapa nganggurin chat gue?"] suara Maya sukses membuat telingaku berdengung akibat nada tingginya. Aku menjauhkan ponsel beberapa senti guna menjaga diri agar gendangku tidak pecah. ["Gue khawatir banget sama lo. Lo kenapa sampai pingsan gitu?"]

Bukankah berbohong merupakan suatu kesalahan besar? Aku tidak ingin berbohong pada Maya, tapi aku juga tidak mungkin menceritakan semuanya secara jujur. Jika Maya tahu, dia pasti akan marah besar karena tidak menurut--karena aku telah membawa Pak Dalvin masuk ke apartemen kami. Akhirnya, aku memilih berbohong untuk kali kedua.

"Maaf, tadi gue mau bales chat lo tapi kelupaan. Sekarang baru ingat lagi," jawabku sembari meraih handuk untuk mengeringkan rambut yang basah setelah mandi. Aku mendudukkan diri di sofa, menyalakan televisi, lalu mengambil jaket Gama karena ingin menghirup aromanya yang menggemaskan. "Gue nggak papa kok. Kayanya tadi pingsan gara-gara mendekati hari datang bulan. Badan gue memang lemas dari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status