Share

37. Batasan yang Abstrak

17.45

[Gama: Ce Biya, gimana kabarnya? Sudah sehat? Gue hari ini datang ke nikahannya mbak hana. Mau berangkat bareng? Gue jemput. Ajak Ce Maya juga biar sekalian bareng]

[Gama: Gue jemput jam setengah enam ya?]

Biya sebenarnya bisa berangkat sendiri, tapi jika ditawari mana bisa menolak? Memang terkesan tidak tahu diri, namun Biya juga sekalian ingin mengutarakan ucapan maaf pada Gama. Di luar lobby, perempuan itu tampak cantik dengan balutan dress batik selutut dan berlengan panjang berwarna cokelat muda. Rambut sengaja digerai, karena sedang enggan menata rambut. Biya menggenggam tas kecil berisikan lipstik, dompet, dan juga ponsel.

“Ce Biya,” suara Gama menyapa gendang telinga dan Biya otomatis menoleh. Mendapati Gama tampak rapi serta menawan kala mengenakan kemeja batik serta celana kain berwarna hitam. “Ce Maya mana? Nggak ikut?”

“O-oh, Maya mau berangkat sendiri aja katanya.” Dia jelas berdusta. Maya masih belum mau bicara dan mengabaikan Biya ketika diajak bicara.

Gama menger
sy

Lucu"annya mulai part depan lagi yaa huhu. By the way, bisakah kalian memberikan rating dan komentar untuk cerita ini? Aku sangat mengapresiasi hal tersebut. Terima kasih <3!!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status