Share

Alergi

"Apa maksudmu?"

"Sudah, jangan banyak bertanya, ini sangat penting untuk kita bicara berdua saja, cepat!" desak Galih.

Aziya beringsut pelan keluar dari apitan kedua anaknya, ia juga tak mengerti kenapa Galih harus berbicara dengannya malam-malam begini.

Setelah berhasil keluar dari kamar anaknya, Aziya berdiri di hadapan Galih.

"Baik, apa yang akan kita bicarakan malam-malam begini? Dimana kita akan bicara?"

Akan tetapi raut wajah Galih justru terlihat mencurigakan. Ia tersenyum-senyum dan berkata, "Aku sangat lapar, bisakah kau membuat untukku semangkuk mie instan?" katanya kemudian.

"Hah?".jawab Aziya malah melongo. "Bukankah banyak maid yang bisa membuatkan makanan untukmu? Apa kata orang tuamu kalau aku harus melayanimu malam-malam begini?"

"Hei, tenanglah, mereka tidak akan tahu kalau kamu nggak berisik. Ayolah, aku sudah sangat lapar."

Galih terdiam, ia mengingat sebuah kisah dibalik mie instan itu dan masih terasa sangat menyakitkan. Kenangan itu hampir saja membuatnya terkubu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status