Share

Ancaman

Wajah Aziya terlihat pucat saat kembali ke ruang dapur dikarenakan kejadian tadi. Ia segera menyambar segelas air putih untuk diteguknya dengan sekali tegukan.

Ia tak melihat lagi kemana ayah Galih di sana sehingga iapun terduduk lemas di kursi.

Setelah tenang ia segera menyelesaikan pekerjaannya, lalu berganti pakaian dan berencana pergi ke apartemen dimana ia harus menjaga Isabella dan Guntur. Ia tidak perduli lagi dengan Galih yang sedang bercakap-cakap dengan Celine.

Ia merasa mulai terbiasa dan menikmati pekerjaan menjaga mereka berdua.

Di sisi lain Galih memasang kamera pengawas dan melihat bagaimana Aziya bekerja dan aktivitas apa saja yang dilakukan. Ia akan selalu melihat apa yang dilakukan Aziya di sana jika ada kesempatan.

Pria itu mulai kagum melihat bagaimana Aziya bisa bekerja dengan baik.

Keesokan harinya, seperti biasa Aziya datang ke perusahaan di siang hari. Iapun memanggil Aziya saat Aziya sedang membersihkan kamar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status