Share

Tawaran Celine

"Apakah ini sebuah kebetulan?" gumam Aziya karena tak menyangka bakal dipergoki sedang berada di lantai sepuluh dan bukannya sedang membersihkan toilet. "Oh tidak, dia pasti akan mengomeliku habis-habisan jika tahu aku tertidur," gumam Aziya sedikit panik.

Ia berjalan pelan, berharap pria itu cepat pergi menjauh dari hadapannya.

Akan tetapi saat semakin dekat, meskipun dengan aura dingin, Aziya tahu pria itu pasti sedang menunggunya.

"Maaf, Pak," kata Aziya pelan dengan kepala menunduk.

Aziya merasa kondisi ini sangat menyedihkan. Biasanya ia akan mengangkat kepalanya dengan balutan blazer dan span feminimnya, ia akan berjalan sangat anggun pada saat itu. Tapi sekarang, ia bahkan tidak berani menatap siapapun dengan pekerjaan ini.

Galih melihatnya, lalu berkata, "Aku tidak makan siang, kau habiskan saja makanan di mejaku. Setelah itu cepat lanjutkan pekerjaan kamu. Oh ya, malam ini ganti semua bunga di kamar Isabella dengan bunga mawar dan peoni dan juga di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status