Share

Foto

Sosok mungil yang dulu selalu ia idamkan, tapi kenapa sekarang terasa sangat berat di hatinya?

Memiliki anak lagi bukan masalah, tapi sekarang ia bahkan tidak punya tempat kembali kecuali mendompleng pada Via temannya.

"Haruskah aku kembali padanya dan mengatakan soal janin ini?" lirihnya nyaris tak terdengar.

Membayangkan betapa Galih tak perduli pada saat terakhir hatinya mulai sakit dan marah. Pria itu pasti akan mengejeknya jika ia mengatakan telah hamil dari hubungan mereka.

"Tidak, bahkan sebaiknya aku pergi saja dari hidupnya sejauh mungkin," ujarnya sambil terus menatap ke layar monitor USG.

"Usianya enam Minggu, dia sehat," kata dokter itu menginterupsi lamunannya.

"Oh, syukurlah, Dokter," katanya sedikit terkejut dengan senyuman dipaksakan.

"Ini pasti akan membuat suamimu bahagia, selamat," kata dokter itu menyelamati.

Setelah selesai pemeriksaan dan resep vitamin, Aziya melangkah pergi dari klinik tersebut dalam hati yang gundah. Menjalani kehidupan seorang ibu tunggal san
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status