"Hmm." Nyonya Rosalie tersenyum lagi. Wanita itu memutuskan untuk mengukur ekspresi Mia, apakah dia sedang membawa teh beracun untuk dirinya, atau tidak. "Ah, tapi, Mia.... " Nyonya Rosalie sengaja menampilkan ekspresi rumit di wajahnya sambil memandang teh yang dia pegang, sehingga Mia langsung bertanya dengan nada yang terdengar jelas, sedang gugup. "Ya, Nyonya?" "Kamu mungkin tidak tahu, tapi saat ini aku sedang diet ketat, jadi tidak bisa meminum minuman sembarangan di luar jadwal dietku. Jadi, apakah kamu mau meminum teh ini sebagai gantiku, Mia?" Nyonya Rosalie bertanya dengan nada anggun, sengaja menatap Mia dengan penuh kasih, tapi diam-diam mengukur bagaimana ekspresi Mia saat dia menawarkan teh itu untuk diminum sendiri oleh Mia. "A-apa, Nyonya?" Mia langsung menatap nyonya Rosalie dengan ekspresi terkejut yang nyata saat mendengar tawaran itu, sehingga sang nyonya yang peka, langsung tahu bahwa teh yang disuguhkan Mia, bermasalah. 'Hmmm, sepertinya
Richard duduk di kursi ruang kerjanya saat mendapatkan laporan dari Kyle tentang nasib Mia dan ibunya. "Bagus, berjalan sesuai rencana," ucap Richard sambil tersenyum lebar. Dia merasa puas telah menghukum orang-orang yang berusaha menyakiti istrinya, juga mendorong ibunya sendiri ke penjara akibat korupsi yang dilakukan sang ibu bersama pejabat negara. "Ini semua kulakukan juga demi kebaikanmu, Ibu. Bukankah tak mungkin kamu terus tenggelam dalam bisnis gelap itu?" gumam Richard sambil tersenyum sinis, saat melihat video bagaimana rumah besar sang ibu di grebek polisi. Oleh karena nyonya Rosalie sudah menghapus Richard dari daftar pewarisnya dan Richard sudah tak bergabung dengan bisnis sang ibu, Richard pun tak akan terseret dalam masalah ibunya ini. "Kurasa, penjara rumah yang cocok untukmu saat ini, Ibu. Bukankah kamu sudah bosan hidup enak?" Richard mengatakan itu dengan senyuman sinis, saat membayangkan ibunya harus menghabiskan waktu di penjara atas semua kejahatanny
"Ehm." Shena berdehem sambil malu-malu. Hati Shena melambung tinggi saat di sekali lagi bertatapan dengan Richard. Richard yang kini berdiri di podium, mulai membuka mulut untuk memberikan suaranya. Pria seksi yang mencuri hati Shena sejak pertama kali melihat wajahnya itu, berdeham satu kali dan mulai mengumumkan akan memberikan hak pilih nya kepada siapa. "Saya sebagai pemilik 25 persen saham di sini, memutuskan untuk memilih.... " Richard seperti dengan sengaja tidak melanjutkan ucapan. Semua orang terdiam, begitu juga Shena dan Liam, yang memasang telinga mereka lebar lebar untuk mendengarkan apa yang dikatakan Richard. Liam sendiri tidak begitu memiliki harapan untuk dipilih oleh Dante Richardo, bukannya dia tidak mendengar sesuatu tentang Shena, yang beberapa waktu lalu kabarnya mendekati ibu Richard secara pribadi untuk membuat ibu Richard membantu Shena agar putranya memilih Shena dalam pemilihan hari ini. Bukan hanya Richard, sebagian besar pemilik saham tinggi,
Hari-hari berjalan lancar sampai tak terasa Maureen kini sudah berusia lima tahun. Meski begitu, keromantisan Richard dan Jeany tidak berkurang sama sekali. Seperti hari ini, Richard sengaja mengosongkan waktunya untuk bermesraan dengan Jeany, melakukan bulan madu kedua. Mereka menghabiskan waktu hanya berdua dan menginap di sebuah kamar hotel mewah dengan sebuah jazucci di dalamnya. Richard sedang duduk-duduk santai di pinggir ranjang sambil bermain ponsel saat Jeany datang dengan sepiring anggur hijau besar yang sangat menggoda. Jeany duduk di samping Richard, rajin mengupas kulit anggur dan mengambil sepotong daging dari dalam dan memasukkannya ke dalam mulut sang suami. "Rich, buka mulut."Richard tersenyum dan memakan apa yang diserahkan Jeany. Dia tidak hanyamemakan buahnya saja, tapi lidahnya juga menjilat sari buah yang mengalir di jari- jari sang istri. "Uh."Jeany reflek bergidik merasakan sensasi menggigil. Dia mencoba menarik tangannya,tapi Richard menahannya dengan
Richard mengulurkan tangan dan meraih tubuhnya, yang sepertinya akan kabur kapan saja. Memegang erat kaki Jeany yang terbuka, Richard menggerakkan lidahnya lebih kasar. Jeany tidak bisa sadar ketika sesuatu yang penuh keserakahan memaksa membuka lubang sempit. Itu telah diterima olehnya selama lebih bertahun-tahun.Bukankah dia juga melahirkan Maureen? Namun, tubuh Jeany masih terasa tidak berpengalaman setiap kali mereka melakukannya."Dia bahkan belum masuk... "Jeany, yang kehilangan perasaan untuk menggali, merasa ngeri ketika dia menyadari bahwa Richard bahkan belum masuk. Sementara itu, Richard sedang bekerja keras untuk mengendurkan pantatnya. Setiap kali lidahnya bergerak, dinding dagian dalam istrinya membuatnya kejang lemah. Sekarang di bawahnya terdengar suara tidak senonoh.Jeany mencoba melarikan diri lagi dan lagi, tapi semakin kuat Richard mencengkeramkakinya. Tubuh, yang telah mencapai puncaknya, tersentak untukmenyambut yang kedua.Richard sangat gigih. Dia hanya me
"Aduh, Richard!"Dengan rasa sakit yang luar biasa karena gigitan Richard, kilat putih menyambar di depan mata Jeany. Wanita itu memukul pelan lengan sang suami yang tengah menggigit dirinya. "Kenapa, ini nikmat, kan?"Richard menyahuti dengan santai, tersenyum begitu tampan sebelum kemudian menggigit sang istri lagi. "Aduh, Richard!"Protes Jeany tak membuat Richard berhenti. Sejak dulu, Richard telah mengajari Jeany bagaimana merasakan kesakitan yang berubah menjadi kesenangan. Jeany adalah murid yang luar biasa dan memiliki tubuh yang lebih sensitif dari yang diharapkan Richard. Saat Richard menggigit Jeany, dia bisa merasakan dinding bagian dalam yang membungkus p*nisnya semakin mengencang. Richard mati-matian bertahan di bawahnya, hampir seperti apa adanya, dan menggigitnya sedikit ke belakang.Pilar berwarna merah tua, basah oleh cairan yang tidak ada yang tahu siapa yang menumpahkannya, keluar seolah-olah didorong keluar dari tubuh putih Jeany. "Hah, haaa... "Jeany tere
"Sayang! Rich, aku ... aku hamil!"Teriakan Jeany di pagi hari membuat Richard seketika terbangun dari tidurnya.Dia menyibak selimut dan berlari ke kamar mandi di mana Jeany yang saat ini sedang terduduk di lantai kamar mandi sambil memegang test pack di tangannya dengan tubuh gemetar.Sedang satu tangan yang lain menutup mulut dengan pipi yang basah oleh air mata."Apa tadi yang kamu bilang, Sayang?"Richard bertanya dengan suara gugup. Jeany mendongak, menatap suaminya tersebut dengan mata berkaca-kaca dan menyodorkan test pack yang sedari tadi dia pegang."Aku ... aku hamil, hasilnya positif," ucap Jeany dengan bibir bergetar. Memberi tahu kepada suaminya, bahwa akhirnya, anak kedua yang dia nantikan akhirnya datang juga. Haru, bahagia dan masih tak percaya memenuhi eskpresi wajah wanita cantik itu. Setelah Maureen cukup dewasa, Jeany memang selalu menginginkan memiliki anak lagi, Richard yang tak berdaya, tak sanggup melawan keinginan istrinya untuk melakukan program hamil. D
(Sinopsis) Hidup Luana jungkir balik dalam semalam. Teman dekatnya menjebak Luana tidur dengan pria asing agar pertunangannya batal. Parahnya, pria yang ditiduri Luana ternyata Kyle Ivander, seseorang dari masa lalunya yang kini menjadi bos di kantor Luana. Kabarnya, Kyle Ivander juga menguasai dunia bawah sebagai mafia kejam yang ditakuti. Sebagai pengganti bosnya: Dante Richardo. Luana yang ketakutan dengan konsekuensi tidur bersama seorang mafia serta seseorang yang pernah dia sakiti di masa lalu, mencoba melarikan diri diam-diam. Namun.... Pria kejam itu kini berdiri di depan Luana, dan dengan dingin berkata. "Laksanakan tanggung jawabmu, atau mati di tanganku." *** "Argh, sial."Luana telah melakukan kesalahan.Gadis itu menelan jeritan hening karena kengerian yang disingkapkan oleh cahaya mentari pagi.Dia kini berada di ruangan asing, selimut acak-acakan, pakaian, dan pakaian dalam berserakan di lantai—dan seorang pria di sampingnya, telanjang dan tidur tanpa pe