Share

Bab 117. The Right Man

Sayup-sayup mata Maisie mulai terbuka. Cahaya putih yang menyorot menangkap ke matanya. Tepat di kala mata Maisie sudah terbuka, tatapannya teralih pada Ernest yang begitu setia duduk di tepi ranjang, menunggu dirinya. Detik itu juga ingatannya langsung mengingat dirinya dirawat di rumah sakit.

“Kau sudah bangun? Apa kau ingin makan sesuatu?” tanya Ernest menawarkan seraya membelai pipi Maisie lembut. Tatapan pria paruh baya itu menatap hangat sang istri—yang begitu pucat. Beruntung dokter mengatakan kandungan Maisie baik-baik saja. Walau cukup lemah, tapi selama ini sang istri selalu rajin mengonsumsi obat penguat kandungan. Itu yang sangat membantu, ketika istrinya dalam keadaan benar-benar drop.

“Aku belum lapar. Nanti saja aku makan. Apa Gilda sudah siuman?” Fokus Maisie hanya pada putrinya.

“Belum. Gilda belum siuman.” Ernest membelai lembut pipi Maisie.

“Lalu bagaimana dengan Kimberly?” Lepas dari rasa khawatir pada Gilda, tentu saja Maisie tetap merasa bersalah pada Kimberly. B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status