Share

Tak berani bicara

"Kalau Gio saja bingung untuk menjawab pertanyaan Amira, apalagi aku yang sama sekali tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada ibunya Amira. Gadis kecil ini terlalu sering memberikan pertanyaan yang aku sendiri tidak tahu harus menjawab apa." Risa bergumam saat melihat Gio yang hampir kehabisan akal untuk menjelaskannya pada Amira.

"Amira tinggal di rumah sama Bik Asih, Bunda nanti malam tidak pulang." ujar Gilang tanpa menjawab pertanyaan Amira.

"Kenapa Bunda sering ninggalin Amira?" Gadis kecil itu mulai terisak.

"Bunda akan usahakan pulang nanti malam," bujuk Risa.

"Jadi anak yang manis," Gilang mengecup pucuk kepala Amira dengan lembut.

Amira hanya menganggukkan kepalanya, lalu mencium pipi Gilang dan mencium pipi Risa bergantian.

Risa mendekatkan wajahnya, dan mencium pipi kiri Amira, bersamaan dengan Gilang mencium pipi kanan Amira.

"Ooowwwhh ... co cwiitt ..." Gio bertepuk tangan menyaksikan pemandangan itu.

Gilang segera berdiri seraya menggenggam tangan Risa, lalu berjala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Dwi Handayani
sabar ya della, emang rasanya sedih setelah tau kenyataan tp nggak tega juga kalau seperti itu, btw tante tika pasti nggak butuh informasi itu dech
goodnovel comment avatar
Inon Poenya
duh dela Jan aneh aneh tau sendiri kan Gilang tuh kek mana orangnya
goodnovel comment avatar
Inon Poenya
hmm bener bener bikin galau nih perlakuan si manusia es satu ini,, kadang manis kadang pait ehh dingin maksudnya yeelaahhh namanya juga manusia es masa iya es panas kopi kali ahhh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status