Share

Bab 158. Terlambat Tertambat

“Ada apa ini?” Kapolres Gilang turun dari singgasananya dari lantai tiga karena mendapat laporan dari ajudannya atas ribut-ribut di lantai satu. Ia berjalan berkacak pinggang selayaknya pemimpin di kantor Polres.

“Kenapa bentang-bentang spanduk begini? Kalian mau demo?” hardiknya lagi sambil menunjuk pada spanduk dan poster yang dibawa  oleh anggota Dalmas berdemonstrasi di dalam kantor polisi.

“Kami sedang menggunakan hak kebebasan berpendapat, Om ... eh Pak!” sahut Peter menjawab untuk membela kelompoknya. Kapolres Gilang langsung melotot pada Peter yang keceplosan memanggilnya dengan sebutan Om. Peter lalu menyengir aneh dan kembali datar.

“Kalian ini sadar tidak apa yang sedang kalian lakukan?” tukasnya mulai memarahi seluruh anggota di depannya.

“Ini kantor Polisi, kok malah dibikin guyonan! Mau menggunakan kebebasan berpendapat kok demo, di dalam kantor polisi lagi. Kalau masyarakat tahu bis

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status