Share

142. Menangkap Serangga-serangga Lahendra

Juni tertegun. "Apa maksudnya?"

"Aku tidak suka dia menyakitimu."

Untuk sekejap tadi, Juni hampir saja percaya pada sorot mata Saga yang terlalu serius. Ia mengatur ekspresinya dan kembali memasang senyum. "Itu adalah masa lalu. Status ayah adalah karunia dari Tuhan, kita tidak bisa merenggutnya."

Mungkin hanya perasaannya saja atau wajah Saga memang berubah dingin. Juni bergerak menghadap pria itu, menyentuh tengkuknya dan memberikan sedikit pijatan, berharap apa pun amarah pada diri Saga bisa mereda. 

"Aku belum pernah melihat ayah yang baik."

"Karena mereka juga manusia." Juni mengamati setiap detail wajah Saga. Alisnya yang rapi dan tebal, matanya yang menjorok ke dalam dan proporsi wajahnya yang dingin. 

Pandangan Juni tertaut pada hidung tinggi yang menjulang itu, hidung yang suka mengendus aromanya serta bibir tipis yang akan tampak menyeramkan jika dia menyeringai. 

"Kau bisa melihatnya jika kau menjadi ayah nan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status