Share

97. JANGAN BUNUH ANAKKU!

Juni tersentak kaget ketika pintu kamar diketuk dengan pelan. Ia segera meringkuk sambil melindungi perutnya. 

Seorang pelayan masuk sambil menunduk sopan. "Dokter sudah datang, Nyonya."

Mata Juni membelalak. Tubuhnya seketika menggigil. Digigitnya bibirnya sampai menguarkan rasa asin.

Ia menggeleng kepada pelayan itu. "Ti-tidak. Kunci pintunya." Ia tak bisa menggambarkan ketakutannya saat ini. Tangan dan kakinya gemetar sampai Juni tak bisa menggerakkannya.

"Dokter sudah ada di ruang tengah. Tuan berpesan agar Nyonya bersiap-siap."

"KUNCI PINTUNYA!!"

Pelayan itu tertegun. Meneguk ludah sebelum melangkah ke pintu. 

"Tu-tuan bisa memarahi saya. Anda tidak bisa—"

"Kalau begitu keluar."

"Ta-tapi Tuan menyur—"

"KELUAR!!"

Sang pelayan tampak takut sekaligus khawatir sebab di atas ranjang yang megah itu, Juni memeluk perutnya dengan seluruh tubuh yang gemetar.

Wajahnya yang pucat bers

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rohani Sitanggang
KENAPA HARUS GANTUNG. HUWAAA, PLIS APDET LAGI THOR ...
goodnovel comment avatar
Maria
Double up thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status