Share

Bab 44: Awasi Seruni

Suara ketukan pintu menghentikan kecamuk pikiran Tuan Besar. Diletakkannya botol di atas meja tepat ketika seorang laki-laki bertubuh tinggi tegap dengan salah satu alis terpotong memasuki perpustakaan.

Tuan Besar menutup jendela dan menarik tirai. Lalu, dinyalakannya lampu dan mesin pendingin ruangan.

“Tugas sudah selesai, Tuan. Siapa lagi yang harus saya bereskan?”

Pria itu menghirup udara dalam-dalam. Ia selalu menyukai pertemuan di perpustakaan, menyukai bau kertas dan kayu. Seharusnya sekarang ia sedang berdiri di depan kelas atau menjadi peneliti. Namun, tragedi masa lalu telah mengubah arah hidupnya. Lalu, di sinilah ia, menjadi pembela bisnis haram.

“Semua bersih?”

“Saya pastikan tidak ada jejak yang tertinggal.” Lelaki itu menjawab dengan yakin kemudian menarik kedua sudut bibir ke atas. Sepasang lesung pipit tercipta ketika ia tersenyum.

Tuan Besar berdiri sembari menghela napas dalam-dalam. Pandangannya tertuju pada foto keluarga yang tergantung di sisi kanan dinding perpus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status